Makam Sunan Giri masih menjadi salah satu destinasi wisata religi paling populer di Gresik. Tokoh Wali Songo yang memiliki nama asli Maulana Ainul Yaqin ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, hingga Joko Samudro. Banyak peziarah dari berbagai daerah di Indonesia datang untuk mendoakan dan meneladani perjuangan dakwah beliau.
Terletak di Dusun Giri Gajah, Desa Giri, Kecamatan Kebomas — hanya sekitar 4 kilometer dari pusat kota — kawasan makam ini ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan dan musim liburan. Kehadiran peziarah menciptakan suasana religius yang khas, sarat dengan nuansa spiritual dan penghormatan terhadap warisan budaya Islam.
Tak hanya sebagai tempat ziarah, kompleks makam juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. Mulai dari pasar oleh-oleh khas Gresik, museum, masjid yang nyaman, toilet umum, area parkir yang luas, hingga beragam pilihan kuliner lokal yang menggoda selera. Semua ini dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi para peziarah yang datang dari jauh.
Sunan Giri lahir pada tahun 1443 di Blambangan (kini Banyuwangi), Jawa Timur. Ia merupakan putra dari Maulana Ishaq, seorang ulama asal Asia Tengah, dan Dewi Sekardadu, putri dari penguasa Blambangan, Menak Sembuyu. Melalui garis ayahnya, Sunan Giri diyakini masih memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad SAW.
Kisah hidup Sunan Giri sejak kecil sudah penuh lika-liku. Ketika masih bayi, ia sempat dibuang ke laut karena dianggap membawa malapetaka oleh rakyat Blambangan. Ibunya, Dewi Sekardadu, diliputi duka mendalam dan meninggal sebelum sempat menemukan sang buah hati. Ada pula versi cerita yang menyebutkan bahwa beliau wafat saat melahirkan.
Namun takdir berkata lain. Bayi yang terapung di dalam peti itu ditemukan oleh awak kapal dan kemudian diserahkan kepada pemilik kapal, seorang saudagar perempuan di Gresik bernama Nyai Gede Pinatih. Beliau lalu merawat dan membesarkan anak tersebut hingga kelak dikenal sebagai salah satu penyebar Islam terpenting di tanah Jawa.
Mengunjungi Makam Sunan Giri bukan hanya soal berziarah, tetapi juga meresapi perjalanan hidup seorang tokoh besar yang telah meninggalkan warisan spiritual dan nilai-nilai kebaikan yang tetap hidup hingga kini. Sebuah pelajaran sejarah, iman, dan keteguhan hati yang bisa kita petik bersama.
0 komentar:
Posting Komentar