Senin, 15 September 2025

Kelenteng Mbah Ratu Bagikan 1.320 Paket Sembako, Tebarkan Berkah di Hari Sembahyang Botho

 


Surabaya – Minggu pagi (14/9/2025), suasana di Kelenteng Mbah Ratu, TITD Sam Poo Sing Bio Surabaya, tampak penuh khidmat sekaligus hangat. Tepat pukul 08.00, para pengurus dan umat memulai rangkaian Djiek Yek Pan Sembahyang Botho dengan doa bersama dan pembacaan Parita yang dipimpin Romo. Usai itu, doa lanjutan dipimpin langsung oleh Hartadi Tanuwijaya, Ketua Yayasan TITD Sam Poo Sing Bio.

Setelah doa, kegiatan berbagi pun dimulai. Sebanyak 1.320 paket sembako disiapkan untuk warga Surabaya dan Morokrembangan. Paket tersebut berisi kebutuhan pokok seperti beras, gula, garam, kecap, minyak goreng, dan mie.

“Kami berterima kasih kepada para donatur atas kelancaran pembagian sembako ini. Semoga kebaikan yang diberikan dibalas dengan kelimpahan rejeki, panjang umur, usaha lancar, dan hidup makmur,” ujar Hartadi Tanuwijaya.

Ia menambahkan, tradisi ini bukan hal baru bagi Kelenteng Mbah Ratu. “Setiap tahun kami melaksanakan Sembahyang Botho dan membagikan sembako kepada masyarakat,” jelasnya.

Pembagian sembako berjalan tertib. Warga penerima datang membawa kupon, lalu menukarkannya dengan satu paket sembako. Proses ini turut dibantu aparat Babinsa setempat, sehingga antrean berlangsung rapi dan lancar.



Bagi warga sekitar, paket sembako ini bukan sekadar bantuan bahan pokok, tetapi juga wujud kepedulian dan kebersamaan. Tradisi Sembahyang Botho di Kelenteng Mbah Ratu pun semakin terasa maknanya—tidak hanya menguatkan spiritualitas umat, tetapi juga menghadirkan senyum dan harapan baru bagi masyarakat. 

Sekadar diketahui, Kelenteng Mbah Ratu didirikan tahun 1935 di Surabaya untuk menghormati Laksamana Cheng Ho.  Klenteng ini tidak hanya dikunjungi oleh umat Tionghoa, tetapi juga oleh masyarakat Jawa dan Muslim. 

Kelenteng Mbah Ratu tak hanya melestarikan budaya Tionghoa tapi juga Jawa dengan mengadakan pertunjukan wayang kulit, pagelaran Campursari Langgam Jawa yang sangat disukai masyarakat. (Red)

Minggu, 07 September 2025

Legoh so Matcha, Tempat Nongkrong Baru Pecinta Matcha di Gresik



GRESIK – Bagi pencinta matcha, kini hadir Legoh so Matcha di Jalan Safir 35, Perumahan PPS, Gresik. Kedai ini menawarkan berbagai varian minuman matcha dengan harga terjangkau dan suasana yang nyaman untuk bersantai.

Menu yang tersedia cukup beragam, mulai dari matcha straw, latte, kumo, kokonattsu, hingga matcha mango. Selain itu, ada juga pilihan kopi seperti kopi gula aren dan kopi tubruk, serta camilan croissant klasik dan Magnum.



Matcha dikenal kaya antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Namun, bagi yang sensitif, konsumsi berlebihan justru bisa memicu mual dan muntah.

Legoh so Matcha menjadi alternatif baru destinasi kuliner di Gresik, terutama bagi generasi muda yang mencari tempat ngopi atau nongkrong dengan konsep unik.


Rabu, 03 September 2025

Terapi Longevitology Gratis di Masjid Cheng Hoo Surabaya Setiap Jumat

 


Selesai sholat Jumat di Masjid Cheng Hoo Surabaya, masyarakat bisa menikmati terapi Longevitology gratis. Pasien bisa melakukan registrasi terlebih dahulu, untuk ditanyai keluhannya. Kemudian relawan longevitology akan menerapinya.


Longevitology adalah sebuah metode penyaluran energi positif alam semesta melalui tubuh manusia, yang ditujukan bagi kesehatan diri sendiri maupun orang lain. Metode ini diperkenalkan oleh seorang guru dari Taiwan bernama Wei Yu Feng.


"Manfaat terapi longevitology ini adalah menyembukan beberapa penyakit seperti stroke, kanker , kolestrol , gula darah dan yang lainnya banyak lah ya, dan metodenya kita menyentuh tubuh pasien dengan menyalurkan energi dari alam pada tubuh pasien melalui terapis," jelas salah satu relawan.


Relawan tersebut menceritakan bahwa asal dari terapi tersebut dari Taiwan dan dirinya mempelajari dengan gratis.


"Guru kami tidak memperbolehkan memungut biaya sepeserpun ketika kami melakukan terapi, karena ini merupakan kegiatan kemanusiaan " ujarnya.


Rata rata para pasien yang mendapat terapi mengaku bersyukur karena penyakitnya berangsur membaik.




Guru Ongko Digdoyo meyakinkan bahwa longevitology adalah penerapan ilmu menyerap energi dari alam, kemudian dipadukan dengan energi dalam tubuh. Proses ini dilakukan oleh terapis bekerjasama dengan pasien dalam kondisi konsentrasi penuh.


"Sehingga metabolisme lancar. Muncul sel-sel baru yang sehat. Daya tahan tubuh menjadi kuat, akhirnya mampu buang penyakit dan racun-racun di dalam tubuh," terangnya dalam kesempatan berbeda.


Metode penyembuhan ini melibatkan diri sendiri. Karena pada dasarnya setiap manusia punya mekanisme untuk menyembuhkan diri. "Energi ini membantu kuatkan energi yang ada di dalam tubuh, sehingga mampu recovery kesehatan yang ada. Tanpa sentuhan obat tanpa pijatan. Jadi hanya dua tangan (pasien) tempel pada tempat bermasalah," paparnya. (Red)

Kamis, 21 Agustus 2025

Dari Kesehatan hingga Kebersamaan, Hakka Line Dance Rayakan HUT RI ke-80

 


SURABAYA – Suasana Selasa malam (12/8/2025) di destinasi wisata baru bergaya Tiongkok, Park Shanghai, Surabaya Timur, terasa semakin hidup. Puluhan anggota Hakka Line Dance yang dipimpin Ani Tjendrawati tampil enerjik di panggung utama, dengan Li Lan sebagai instruktur. Kegiatan juga dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-80 RI ini, selama satu jam penuh, dari pukul 18.00 hingga 19.00, mereka menari mengikuti irama 17 lagu yang dipandu dengan gerakan ritmis khas line dance.


Keringat mengucur deras, namun semangat tak surut. Gerakan teratur yang selaras dengan musik membuat para penari terlihat kompak dan penuh keceriaan, menarik perhatian para pengunjung yang lewat. Banyak yang berhenti sejenak untuk menikmati pertunjukan sekaligus merasakan atmosfer positif yang tercipta.



Ani Tjendrawati mengaku bahagia dapat tampil bersama anggota Hakka Line Dance untuk memeriahkan Park Shanghai. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk merasakan manfaat line dance, yang bukan hanya menyehatkan fisik tetapi juga menyegarkan pikiran,” ujarnya, sambil mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota yang hadir dan Laoshi Li Lan.


Ani Tjendrawati menambahkan, Hakka Line Dance rutin berlatih di Grand City setiap Senin dan Rabu pukul 05.50 pagi, dan terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Menurutnya, line dance memberi banyak manfaat, mulai dari meningkatkan kesehatan jantung, kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan, hingga membantu mengurangi stres, memperbaiki suasana hati, serta melatih koordinasi dan daya ingat.


Sebagai penutup, seluruh peserta mendapat bingkisan menarik, menjadi kenang-kenangan manis dari malam penuh tawa, gerak, dan kebersamaan ini. (Red)

Kamis, 07 Agustus 2025

Menelusuri Jejak Sejarah Islam di Museum Masjid Agung Demak

 


Masjid Agung Demak tidak hanya dikenal sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia, tetapi juga sebagai pusat perkembangan Islam awal di Pulau Jawa. Di dalam kompleks masjid yang bersejarah ini, terdapat sebuah museum yang menyimpan berbagai peninggalan penting yang berkaitan dengan perjalanan dakwah para Wali Songo dan Kerajaan Islam Demak.

Museum Masjid Agung Demak menghadirkan koleksi benda-benda bersejarah seperti Al-Qur’an tulisan tangan, pintu bledeg (pintu kayu berukir yang sarat nilai simbolik), bedug kuno, serta berbagai artefak lain yang merekam jejak peradaban Islam di tanah Jawa. Setiap artefak menjadi saksi bisu dari semangat penyebaran Islam yang berlangsung secara damai dan kultural pada masa itu.


Keberadaan museum ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Selain berziarah dan beribadah, masyarakat juga berkesempatan untuk memperkaya wawasan sejarah keislaman melalui koleksi yang ditampilkan secara informatif.

Masjid Agung Demak sendiri didirikan pada abad ke-15 oleh Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak, yang dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Selain museum, di kompleks masjid ini juga terdapat makam para raja Demak, termasuk Raden Patah dan penerusnya, yang menambah nilai historis kawasan ini.


Dengan mengunjungi Museum Masjid Agung Demak, masyarakat tidak hanya diajak mengenang masa lalu, tetapi juga diberi ruang untuk merefleksikan nilai-nilai spiritual dan kebudayaan yang telah diwariskan secara turun-temurun.


Kamis, 31 Juli 2025

Alun-Alun Tuban Kini Lebih Cantik, Modern, dan Ramah Pengunjung

 


Tuban — Alun-Alun Tuban kini tampil dengan wajah baru yang lebih modern, estetis, dan penuh pesona. Ruang terbuka kebanggaan masyarakat ini disulap menjadi tempat yang tidak hanya nyaman untuk bersantai, tetapi juga menarik bagi siapa pun yang ingin berfoto, menikmati malam, atau sekadar duduk santai menikmati suasana kota.

Desain yang lebih segar dengan sentuhan elemen kontemporer, pencahayaan artistik, serta area pedestrian yang ramah pengunjung menjadikan Alun-Alun Tuban kian memikat. Banyak warga dan wisatawan tak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen di sini, membuat wajah baru alun-alun ini viral di media sosial — terutama Instagram. Tak sedikit warga dari luar kota datang hanya untuk melihat langsung perubahan besar ini.

Kini, Alun-Alun Tuban tak hanya menjadi ruang publik, tapi juga simbol semangat baru kota pesisir yang terus berbenah, menata diri, dan berinovasi demi kenyamanan warganya.

Tepat di sisi barat alun-alun, berdiri megah Masjid Agung Tuban, salah satu ikon religius dan sejarah yang paling dibanggakan masyarakat. Masjid ini memiliki nilai historis tinggi. Pertama kali didirikan pada masa pemerintahan Bupati Tuban ke-7, Adipati Raden Ario Tedjo, dan mengalami renovasi pertama di masa Raden Tumenggung Kusumodigdo, Bupati Tuban ke-35.

Masjid Agung juga memiliki kedekatan sejarah dengan Sunan Bonang, salah satu Wali Songo yang terkenal di Jawa. Di masa lalu, masjid ini menjadi tempat Sunan Bonang mengajar agama Islam kepada masyarakat. Letaknya yang berdekatan dengan makam Sunan Bonang memperkuat nuansa spiritual kawasan ini.



Kini, dengan perpaduan antara nilai sejarah dan wajah kota yang lebih tertata, kawasan Alun-Alun dan Masjid Agung Tuban menjelma menjadi ruang publik yang tidak hanya cantik secara visual, tetapi juga sarat makna dan kenyamanan — sebuah wajah baru Tuban yang membanggakan. 

Senin, 14 Juli 2025

Pawon Cabe, Tempat Makan Keluarga Favorit di Gresik


Bagi warga Gresik yang mencari tempat makan nyaman dengan menu beragam dan harga bersahabat, Pawon Cabe bisa menjadi pilihan utama. Terletak di Jalan Wahidin Sudirohusodo No. 120, Kota Gresik, restoran ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 22.00 WIB.

Pawon Cabe menawarkan suasana bersantap yang luas dan nyaman, cocok untuk keluarga, rombongan kerja, maupun acara kumpul bersama. Restoran ini juga menyediakan beberapa pilihan area duduk, termasuk ruang indoor dan semi-outdoor, sehingga pengunjung bisa memilih sesuai kenyamanan.



Dari sisi menu, Pawon Cabe menyajikan berbagai pilihan hidangan khas Nusantara yang menggugah selera. Mulai dari aneka olahan ayam, gurami, bandeng, bebek, iga sapi, hingga seafood seperti cumi-cumi. Untuk pencinta makanan tradisional, tersedia pula pilihan rawon, sup, aneka sayuran tumis, dan beragam sambal khas yang pedas menggoda. Restoran ini juga menyediakan paket sharing yang cocok untuk dinikmati bersama keluarga atau teman.

Salah satu pelanggan setia, Dewi, mengaku senang membawa keluarganya makan di Pawon Cabe. “Tempatnya luas, menunya banyak, dan rasanya enak. Harganya juga sebanding dengan kualitas yang didapat,” ungkapnya.

Dengan kombinasi antara ruang yang lega, rasa yang memuaskan, dan pelayanan ramah, Pawon Cabe semakin dikenal sebagai salah satu destinasi kuliner keluarga terbaik di Gresik. (Red)