Rabu, 03 September 2025

Terapi Longevitology Gratis di Masjid Cheng Hoo Surabaya Setiap Jumat

 


Selesai sholat Jumat di Masjid Cheng Hoo Surabaya, masyarakat bisa menikmati terapi Longevitology gratis. Pasien bisa melakukan registrasi terlebih dahulu, untuk ditanyai keluhannya. Kemudian relawan longevitology akan menerapinya.


Longevitology adalah sebuah metode penyaluran energi positif alam semesta melalui tubuh manusia, yang ditujukan bagi kesehatan diri sendiri maupun orang lain. Metode ini diperkenalkan oleh seorang guru dari Taiwan bernama Wei Yu Feng.


"Manfaat terapi longevitology ini adalah menyembukan beberapa penyakit seperti stroke, kanker , kolestrol , gula darah dan yang lainnya banyak lah ya, dan metodenya kita menyentuh tubuh pasien dengan menyalurkan energi dari alam pada tubuh pasien melalui terapis," jelas salah satu relawan.


Relawan tersebut menceritakan bahwa asal dari terapi tersebut dari Taiwan dan dirinya mempelajari dengan gratis.


"Guru kami tidak memperbolehkan memungut biaya sepeserpun ketika kami melakukan terapi, karena ini merupakan kegiatan kemanusiaan " ujarnya.


Rata rata para pasien yang mendapat terapi mengaku bersyukur karena penyakitnya berangsur membaik.




Guru Ongko Digdoyo meyakinkan bahwa longevitology adalah penerapan ilmu menyerap energi dari alam, kemudian dipadukan dengan energi dalam tubuh. Proses ini dilakukan oleh terapis bekerjasama dengan pasien dalam kondisi konsentrasi penuh.


"Sehingga metabolisme lancar. Muncul sel-sel baru yang sehat. Daya tahan tubuh menjadi kuat, akhirnya mampu buang penyakit dan racun-racun di dalam tubuh," terangnya dalam kesempatan berbeda.


Metode penyembuhan ini melibatkan diri sendiri. Karena pada dasarnya setiap manusia punya mekanisme untuk menyembuhkan diri. "Energi ini membantu kuatkan energi yang ada di dalam tubuh, sehingga mampu recovery kesehatan yang ada. Tanpa sentuhan obat tanpa pijatan. Jadi hanya dua tangan (pasien) tempel pada tempat bermasalah," paparnya. (Red)

Kamis, 21 Agustus 2025

Dari Kesehatan hingga Kebersamaan, Hakka Line Dance Rayakan HUT RI ke-80

 


SURABAYA – Suasana Selasa malam (12/8/2025) di destinasi wisata baru bergaya Tiongkok, Park Shanghai, Surabaya Timur, terasa semakin hidup. Puluhan anggota Hakka Line Dance yang dipimpin Ani Tjendrawati tampil enerjik di panggung utama, dengan Li Lan sebagai instruktur. Kegiatan juga dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-80 RI ini, selama satu jam penuh, dari pukul 18.00 hingga 19.00, mereka menari mengikuti irama 17 lagu yang dipandu dengan gerakan ritmis khas line dance.


Keringat mengucur deras, namun semangat tak surut. Gerakan teratur yang selaras dengan musik membuat para penari terlihat kompak dan penuh keceriaan, menarik perhatian para pengunjung yang lewat. Banyak yang berhenti sejenak untuk menikmati pertunjukan sekaligus merasakan atmosfer positif yang tercipta.



Ani Tjendrawati mengaku bahagia dapat tampil bersama anggota Hakka Line Dance untuk memeriahkan Park Shanghai. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk merasakan manfaat line dance, yang bukan hanya menyehatkan fisik tetapi juga menyegarkan pikiran,” ujarnya, sambil mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota yang hadir dan Laoshi Li Lan.


Ani Tjendrawati menambahkan, Hakka Line Dance rutin berlatih di Grand City setiap Senin dan Rabu pukul 05.50 pagi, dan terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Menurutnya, line dance memberi banyak manfaat, mulai dari meningkatkan kesehatan jantung, kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan, hingga membantu mengurangi stres, memperbaiki suasana hati, serta melatih koordinasi dan daya ingat.


Sebagai penutup, seluruh peserta mendapat bingkisan menarik, menjadi kenang-kenangan manis dari malam penuh tawa, gerak, dan kebersamaan ini. (Red)

Kamis, 07 Agustus 2025

Menelusuri Jejak Sejarah Islam di Museum Masjid Agung Demak

 


Masjid Agung Demak tidak hanya dikenal sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia, tetapi juga sebagai pusat perkembangan Islam awal di Pulau Jawa. Di dalam kompleks masjid yang bersejarah ini, terdapat sebuah museum yang menyimpan berbagai peninggalan penting yang berkaitan dengan perjalanan dakwah para Wali Songo dan Kerajaan Islam Demak.

Museum Masjid Agung Demak menghadirkan koleksi benda-benda bersejarah seperti Al-Qur’an tulisan tangan, pintu bledeg (pintu kayu berukir yang sarat nilai simbolik), bedug kuno, serta berbagai artefak lain yang merekam jejak peradaban Islam di tanah Jawa. Setiap artefak menjadi saksi bisu dari semangat penyebaran Islam yang berlangsung secara damai dan kultural pada masa itu.


Keberadaan museum ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Selain berziarah dan beribadah, masyarakat juga berkesempatan untuk memperkaya wawasan sejarah keislaman melalui koleksi yang ditampilkan secara informatif.

Masjid Agung Demak sendiri didirikan pada abad ke-15 oleh Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak, yang dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Selain museum, di kompleks masjid ini juga terdapat makam para raja Demak, termasuk Raden Patah dan penerusnya, yang menambah nilai historis kawasan ini.


Dengan mengunjungi Museum Masjid Agung Demak, masyarakat tidak hanya diajak mengenang masa lalu, tetapi juga diberi ruang untuk merefleksikan nilai-nilai spiritual dan kebudayaan yang telah diwariskan secara turun-temurun.


Kamis, 31 Juli 2025

Alun-Alun Tuban Kini Lebih Cantik, Modern, dan Ramah Pengunjung

 


Tuban — Alun-Alun Tuban kini tampil dengan wajah baru yang lebih modern, estetis, dan penuh pesona. Ruang terbuka kebanggaan masyarakat ini disulap menjadi tempat yang tidak hanya nyaman untuk bersantai, tetapi juga menarik bagi siapa pun yang ingin berfoto, menikmati malam, atau sekadar duduk santai menikmati suasana kota.

Desain yang lebih segar dengan sentuhan elemen kontemporer, pencahayaan artistik, serta area pedestrian yang ramah pengunjung menjadikan Alun-Alun Tuban kian memikat. Banyak warga dan wisatawan tak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen di sini, membuat wajah baru alun-alun ini viral di media sosial — terutama Instagram. Tak sedikit warga dari luar kota datang hanya untuk melihat langsung perubahan besar ini.

Kini, Alun-Alun Tuban tak hanya menjadi ruang publik, tapi juga simbol semangat baru kota pesisir yang terus berbenah, menata diri, dan berinovasi demi kenyamanan warganya.

Tepat di sisi barat alun-alun, berdiri megah Masjid Agung Tuban, salah satu ikon religius dan sejarah yang paling dibanggakan masyarakat. Masjid ini memiliki nilai historis tinggi. Pertama kali didirikan pada masa pemerintahan Bupati Tuban ke-7, Adipati Raden Ario Tedjo, dan mengalami renovasi pertama di masa Raden Tumenggung Kusumodigdo, Bupati Tuban ke-35.

Masjid Agung juga memiliki kedekatan sejarah dengan Sunan Bonang, salah satu Wali Songo yang terkenal di Jawa. Di masa lalu, masjid ini menjadi tempat Sunan Bonang mengajar agama Islam kepada masyarakat. Letaknya yang berdekatan dengan makam Sunan Bonang memperkuat nuansa spiritual kawasan ini.



Kini, dengan perpaduan antara nilai sejarah dan wajah kota yang lebih tertata, kawasan Alun-Alun dan Masjid Agung Tuban menjelma menjadi ruang publik yang tidak hanya cantik secara visual, tetapi juga sarat makna dan kenyamanan — sebuah wajah baru Tuban yang membanggakan. 

Senin, 14 Juli 2025

Pawon Cabe, Tempat Makan Keluarga Favorit di Gresik


Bagi warga Gresik yang mencari tempat makan nyaman dengan menu beragam dan harga bersahabat, Pawon Cabe bisa menjadi pilihan utama. Terletak di Jalan Wahidin Sudirohusodo No. 120, Kota Gresik, restoran ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 22.00 WIB.

Pawon Cabe menawarkan suasana bersantap yang luas dan nyaman, cocok untuk keluarga, rombongan kerja, maupun acara kumpul bersama. Restoran ini juga menyediakan beberapa pilihan area duduk, termasuk ruang indoor dan semi-outdoor, sehingga pengunjung bisa memilih sesuai kenyamanan.



Dari sisi menu, Pawon Cabe menyajikan berbagai pilihan hidangan khas Nusantara yang menggugah selera. Mulai dari aneka olahan ayam, gurami, bandeng, bebek, iga sapi, hingga seafood seperti cumi-cumi. Untuk pencinta makanan tradisional, tersedia pula pilihan rawon, sup, aneka sayuran tumis, dan beragam sambal khas yang pedas menggoda. Restoran ini juga menyediakan paket sharing yang cocok untuk dinikmati bersama keluarga atau teman.

Salah satu pelanggan setia, Dewi, mengaku senang membawa keluarganya makan di Pawon Cabe. “Tempatnya luas, menunya banyak, dan rasanya enak. Harganya juga sebanding dengan kualitas yang didapat,” ungkapnya.

Dengan kombinasi antara ruang yang lega, rasa yang memuaskan, dan pelayanan ramah, Pawon Cabe semakin dikenal sebagai salah satu destinasi kuliner keluarga terbaik di Gresik. (Red)

Jumat, 11 Juli 2025

Jumat Berkah di Masjid Cheng Hoo Surabaya Sajikan 500 Porsi Makanan untuk Jamaah

 


SURABAYA – Masjid Cheng Hoo Surabaya kembali menggelar kegiatan Jumat Berkah dengan membagikan 500 porsi makanan gratis kepada jamaah usai pelaksanaan salat Jumat. Makanan disediakan dengan beragam menu, mulai dari rawon, soto, nasi campur, nasi katsu, dan lainnya.

Sebelum pembagian, jamaah menerima kupon makan yang kemudian ditukarkan di stan kantin masjid. Program ini rutin digelar sebagai wujud kepedulian sosial terhadap umat dan masyarakat sekitar.

Ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia, H. A. Nurawi, menjelaskan bahwa program pembagian makanan ini akan terus berlangsung hingga tahun depan. “Setiap Minggu pagi juga dilaksanakan salat Subuh berjamaah, dilanjutkan dengan pembagian makan pagi. Terima kasih kepada para donatur yang telah mendukung kegiatan sosial ini di Masjid Cheng Hoo,” ungkapnya.



Lebih lanjut, H. A. Nurawi menambahkan bahwa pihak yayasan bekerja sama dengan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam penyediaan makanan. Kolaborasi ini diharapkan dapat turut mendongkrak perekonomian warga sekitar.

Rudy, salah satu jamaah, mengaku sangat bersyukur bisa memperoleh makan siang secara gratis dengan pilihan menu yang beragam. “Alhamdulillah, sangat membantu dan menambah keberkahan setelah salat Jumat,” ujarnya.

Program Jumat Berkah ini menjadi bagian dari komitmen Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia dalam memperkuat nilai-nilai kebersamaan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat.

Sanda: Olahraga Bela Diri Modern Berakar dari Tradisi Militer Tiongkok

Sanda, atau Sanshou, adalah cabang bela diri modern dari Tiongkok yang merupakan bagian dari wushu. Olahraga ini menggabungkan teknik pukulan, tendangan, gulat, dan lemparan, serta berakar dari latihan tempur militer Tiongkok kuno.

Awalnya berkembang dari pertarungan bebas di arena tradisional Lei Tai, Sanda kemudian diadaptasi menjadi olahraga kompetitif dengan aturan jelas dan perlengkapan pelindung seperti helm dan body protector.

Tujuan utama Sanda adalah membentuk kemampuan bela diri yang efektif dan meningkatkan kebugaran fisik secara menyeluruh.

Manfaat Sanda antara lain:

Kebugaran fisik: Melatih kekuatan, daya tahan, kelincahan, dan kelenturan. Kemampuan bela diri: Efektif untuk pertahanan diri melalui teknik serang dan tangkisan. Disiplin dan fokus: Membentuk konsentrasi dan ketahanan mental. Kepercayaan diri: Meningkatkan rasa aman dan percaya pada kemampuan diri. Koordinasi dan keseimbangan: Mengasah kontrol tubuh dan respons motorik.

Lebih dari sekadar bela diri, Sanda menjadi sarana pengembangan diri yang menyeluruh, baik secara fisik maupun mental. 


散打:源自中国军事传统的现代搏击运动

散打(又称散手)是源自中国、融合传统武术与现代格斗技巧的实战性体育项目,属于武术的重要组成部分。该项目集拳法、腿法、摔法于一体,最初起源于中国军队的徒手格斗训练,后发展为具有规范竞赛规则的竞技项目。

散打的雏形可追溯至古代擂台上的自由搏击,经过演变后逐渐形成现代体育赛事形式,并配备头盔、护体等防护装备,保障选手安全。

散打的核心目标 是锻炼实战防身技能,同时提升身体素质与心理素养。

散打的主要益处包括:

增强体能: 全面提升力量、耐力、灵活性与爆发力;

提升技击能力: 掌握有效的打击与防守技巧,具备实战防身能力;

培养纪律与专注力: 训练过程需高度集中,有助于强化意志与自律性;

增强自信心: 熟练掌握技巧后,提升对自身能力的信任与安全感;

改善身体协调与平衡: 系统训练可促进身体各部位的协同与平衡控制。

散打不仅是一项搏击运动,更是一种全面锻炼身心、开发潜能的方式,展现中华武术在现代体育中的传承与发展。