Bila melon pada umumnya berbentuk
bulat dan oval, maka Jawa Timur punya melon berbentuk kotak dan love, tulis Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada laman Instagramnya.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan melon ini adalah produksi UPT Pengembangan Agrobisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura (PATPH) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo.
Diversifikasi produk ini untuk semakin meningkatkan nilai jual melon karena bisa dijual 3x lipat harga melon biasa perkilogram. Tidak ada rekayasa genetik dalam pengembangan jadi aman dikonsumsi, pada akhir tulisan Khofifah.
Gubernur Khofifah mengapresiasi inovasi teknologi yang dilakukan UPT Pengembangan Agribisnis dalam budidaya melon khususnya dengan membuat melon berbentuk kotak dan berbentuk hati atau sering disebut love.
Didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Khofifan berkunjung langsung ke UPT PATPH yang terletak di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (20/2/22).
"Saya mendorong berbagai bentuk inovasi teknologi dalam budidaya melon ini agar diarahkan untuk dapat meningkatkan daya saing dan menambah daya tarik melon sehingga dapat membawa melon sebagai komoditas bisnis unggulan dari sub sektor hortikultura " kata Khofifah usai keliling arena budidaya melon yang sedang berbuah siap panen.
Melon kotak dan love yang dikembangkan merupakan jenis melon Golden Langkawi dengan sasaran pasar menengah ke atas dan dibudidayakan sesuai standar keamanan pangan (SOP/GAP).
Dengan inovasi tersebut memberikan pengaruh terhadap harga jual melon di pasaran. Sampai saat ini, pemasaran melon yang diproduksi UPT PATPH untuk yang jenis Bulat melalui Hoky dan Geofresh. Sedangkan yang berbentuk kotak dan love melalui Hoky, Geofresh dan Sewu Segar Nusantara (SSN).
Dari sisi analisa usaha, untuk memproduksi melon bulat dibutuhkan biaya produksi sekitar Rp. 10.000,- pertanaman. Dari 1 buah yang dihasilkan rata-rata memiliki berat 1,5 kg dengan rata-rata harga mencapai Rp. 27.000 per buah.
Sedangkan dengan inovasi bentuk Melon Love dan Kotak, biaya produksi yang dibutuhkan sebesar Rp.14.000 pertanaman dengan harga jual melon kotak mencapai Rp 45.000/buah, dan melon Love mencapai Rp.50.000/buah.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dalam 1 pohon diatur dengan menyisakan 1 buah melon yang dipelihara sesuai SOP. Perkiraan keuntungan menanam buah melon kotak dan love ini bisa mencapai 30 - 45 % dari biaya produksi dibandingkan dengan melakukan budidaya melon bulat.
Inovasi yang dilakukan UPT PATPH ini dapat diadaptasi oleh petani melon untuk meningkatkan daya saing produk dan melakukan penetrasi ke pasar modern, sehingga pendapatan meningkat.
Khofifah meminta terus melakukan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing sektor pertanian Jatim.
0 komentar:
Posting Komentar