Rabu, 21 September 2022

Bubur Madura di Belakang Pasar Besar Malang Ada Sejak 1980an



Salah satu kuliner yang biasa ditemukan di belakang Pasar Besar Malang, tepatnya di depan toko snack seberang Toko Prima, adalah bubur legendaris yang dijajakan di lesehan tanpa gerobak.

Menurut Ifa, penjual bubur, usaha ini didirikan oleh Arum sekitar tahun 1980-an. Saat itu, Arum berkeliling menjajakan dagangannya, sebelum akhirnya menetap di lokasi yang sekarang. Arum tidak turun langsung dalam penjualan karena lebih banyak mengolah bubur di dapur.

Bubur Madura buatan Arum terdiri dari tiga jenis bubur, yakni ketan hitam, jenang grendul, dan bubur sumsum yang terasa lembut dan tersembunyi potongan semacam ketan kelapa di dalamnya. Ketan kelapa menambah tekstur rasa di dalam bubur yang lembut.

Bubur disajikan dalam piring-piring kecil. Jika memilih bubur campur, maka ketiga bubur akan ditata di atas sebuah piring, kemudian disiram santan kental dan gula jawa cair. 

Rasa gurih dan manis bercampur menjadi satu saat kita menikmati sajian bubur ini. Pelanggan juga bisa memilih, jenis bubur apa saja yang ingin disantap jika tidak menginginkan salah satunya.

Satu porsi bubur manis cukup mengenyangkan perut, apalagi saat sedang tidak ingin makan terlalu berat, hanya Rp5.000,00 untuk menikmati bubur yang buka mulai pukul 10.00-17.00 WIB setiap harinya. 

0 komentar:

Posting Komentar