Surabaya – Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Jawa Timur menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) guna memilih Ketua Umum periode 2025–2029. Kegiatan berlangsung di Gedung Yayasan Sahabat Sinoman Indonesia, lantai 3, Surabaya, pada Sabtu (11/10/2025) pukul 10.00 WIB.
Musprov dibuka secara resmi oleh Xaverius Djunair Wakil Ketua PB FOBI , dan selanjutnya sidang dipimpin oleh Yuwono Laksmana, Tjokro Pontjoharyo, Adi Kurniawan, serta Handoko, yang mewakili Pengkab/Pengkot FOBI se-Jatim.
Dua kandidat maju dalam pemilihan ketua, yakni Chandra Wurianto Woo dan Daryono. Setelah melalui proses sidang dan pertimbangan peserta, Chandra Wurianto Woo akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua FOBI Jawa Timur untuk masa bakti 2025–2029.
Penyerahan bendera FOBI Jatim dilakukan oleh Xaverius Djunair, selaku Wakil Ketua PB FOBI, kepada Chandra Wurianto Woo sebagai simbol amanah dan tanggung jawab baru.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua KONI Jatim M. Nabil, Jeffry Tagore Binpres KONI Jatim, serta para ketua Pengkot dan Pengkab FOBI dari seluruh Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Chandra Wurianto Woo menyampaikan visi dan misinya untuk menjadikan FOBI Jawa Timur sebagai wadah prestasi, pelestarian budaya, sekaligus pengembangan olahraga barongsai yang unggul di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami ingin membangun organisasi yang profesional, transparan, dan berjiwa persaudaraan. Kepengurusan ini bekerja bukan untuk nama pribadi, tapi demi kejayaan Barongsai Indonesia dan kebanggaan bersama,” ujar Chandra.
Ia juga menegaskan beberapa poin penting dalam visinya, yakni; Meningkatkan prestasi atlet dan klub Barongsai melalui pembinaan berjenjang, pelatihan rutin, serta kompetisi berkesinambungan.
Melestarikan nilai-nilai budaya dan sportivitas sebagai jati diri Barongsai yang memadukan unsur seni, budaya, dan olahraga. Mewujudkan organisasi yang kuat dan adaptif, dengan membuka ruang regenerasi dan inovasi agar Barongsai tetap menarik bagi generasi muda.
Mengembangkan SDM unggul di berbagai lini melalui pelatihan dan sertifikasi berkelanjutan. Menjadikan Barongsai sebagai sarana promosi daerah dalam bidang pariwisata, budaya, dan olahraga rekreasi masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, program kerja FOBI Jatim ke depan akan difokuskan pada peningkatan prestasi, regenerasi atlet, penyelenggaraan kompetisi yang bersinergi, serta penguatan kemitraan lintas sektor.
Chandra Wurianto Woo pun mengimbau seluruh Pengkab dan Pengkot FOBI se-Jawa Timur agar lebih aktif dalam mengembangkan olahraga barongsai di daerahnya masing-masing. Ia mendorong setiap daerah untuk membentuk tim barongsai yang solid serta secara rutin mengirimkan wakilnya dalam berbagai kejuaraan, tanpa rasa pesimis.
“Dulu tim Barongsai Madiun selalu kalah, tapi kini mereka sering meraih kemenangan. Begitu juga dengan Kediri, Tuban, dan kota-kota lainnya. Kuncinya adalah optimisme dan semangat berlatih. Jangan sampai hanya ada nama pengurus, tapi tidak ada timnya,” tegas Chandra Wurianto Woo.
Sebagai tindak lanjut, ia menegaskan bahwa FOBI Jatim akan segera menggelar kejuaraan barongsai khusus usia muda untuk menjaring dan membina bibit-bibit atlet potensial yang akan menjadi kebanggaan Jawa Timur di masa depan.
Chandra Wurianto Woo sendiri bukan sosok baru di dunia Barongsai. Ia telah berkecimpung selama lebih dari 30 tahun, dikenal sebagai Pendiri PB PERSOBARIN dan PB FOBI, serta pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PB PERSOBARIN dan PB FOBI, juga sebagai Dewan Penasehat PB FOBI. Ia tercatat telah menginisiasi berbagai kejuaraan internasional dan Wali Kota Cup selama 11 tahun berturut-turut.
Ketua KONI Jatim M. Nabil dalam sambutannya memberikan apresiasi dan harapan besar kepada kepengurusan baru.
“Kami berharap FOBI Jatim semakin aktif menggelar event-event agar lahir lebih banyak atlet muda berbakat, sekaligus memperkuat kepengurusan di berbagai daerah di Jawa Timur,” ujar Nabil. (Red)
0 komentar:
Posting Komentar