Perhimpunan Keluarga Besar Lian Huo High School (LHHS) Surabaya menggelar perayaan HUT ke-22 berdirinya perhimpunan, HUT ke-67 perpisahan sekolah, serta perayaan Zhongqiu Jie (Festival Kue Bulan) di Restoran Tristar Surabaya, Minggu (5/10/2025) pukul 10.00 WIB hingga selesai.
Acara berlangsung meriah dengan kehadiran para alumni dari dalam kota, luar kota, hingga mancanegara yang saling melepas rindu. Sepanjang acara, para alumni bergantian menampilkan lagu-lagu kenangan, diselingi penampilan line dance dari komunitas Central Park yang menambah semarak suasana.
Ketua LHHS, Alie Handojo, dalam sambutannya menyampaikan rasa haru dan syukur melihat teman-teman seangkatan yang masih antusias hadir, meskipun beberapa sudah menggunakan tongkat atau kursi roda. “Menengok kembali perjalanan berdirinya LHHS 22 tahun lalu, sungguh bukan hal yang mudah,” ujarnya.
Ia mengenang jasa para senior dari Pertemuan Kelas Lianzhong ke-9, seperti Wu Zongyang, Su Zhencheng, dan Wang Shengqi, yang menghabiskan waktu satu tahun untuk merancang dan menyusun piagam pendirian ikatan alumni. “Berkat dukungan dan promosi aktif mereka, Ikatan Alumni akhirnya resmi berdiri pada tahun 2003. Kini, setelah 22 tahun, LHHS Surabaya menjadi organisasi alumni dengan jumlah anggota veteran terbanyak. Meskipun banyak yang telah berusia 80–90 tahun, semangat muda mereka tetap terjaga—sungguh mengagumkan!” tutur Alie Handojo.
Pada kesempatan yang sama, ia juga merasa terhormat atas kehadiran Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BS, ahli bedah saraf dari Jakarta, yang turut hadir dalam reuni tahun ini.
Selain itu, pertemuan ini juga menjadi momen istimewa dengan kembalinya dua senior, Norman Hsu dan Xu Naijian, yang datang jauh-jauh dari Amerika Serikat. Keduanya kembali ke Surabaya untuk pertama kalinya dalam 50 tahun.
“Meskipun kita telah berpisah setengah abad, ikatan persahabatan ini tetap abadi dan kian berharga seiring waktu. Hari ini kita wujudkan semangat Lianzhong dan cinta pada almamater tercinta. Mari jaga hubungan ini dan pelihara kekayaan sejati kita, yaitu kesehatan,” ujar Alie Handojo.
Dalam sambutannya, Prof. Satyanegara mengungkapkan rasa terima kasih karena setiap tahun selalu diundang dalam reuni yang bertepatan dengan perayaan Zhongqiu Jie. “Saya sangat terharu melihat teman-teman yang meski harus menggunakan tongkat atau kursi roda, tetap bersemangat hadir di acara ini. Semoga kebersamaan kita terus terjalin dan tahun depan kita semua masih bisa berkumpul dalam keadaan sehat,” ujarnya.
Sementara itu, Norman Hsu mengaku sangat gembira bisa kembali ke Surabaya setelah lima dekade. Ia menempuh perjalanan selama 20 jam dari Amerika Serikat untuk menghadiri reuni ini. “Selama 50 tahun saya belum pernah kembali. Tapi saya masih ingat jalan-jalan di Surabaya yang dulu sering saya lewati. Saya selalu merindukan kota ini dan teman-teman sekolah saya,” tuturnya penuh nostalgia.
Sebagai bentuk penghargaan dan sukacita, tiga alumni dari Amerika tersebut bersama Prof. Satyanegara menerima karangan bunga kebahagiaan dari panitia.
Seluruh acara dipandu oleh MC Elisa Christiana. Para hadirin pun menikmati aneka hidangan lezat yang disajikan oleh panitia, dalam suasana penuh keakraban dan kegembiraan.
Malam sebelumnya, tiga alumni dari Amerika — Norman Hsu, Xu Naijian, dan Qiu Huizhong — dijamu dalam makan malam yang diinisiasi oleh Alie Handojo di Restoran MOI Garden. Mereka berbincang hangat sambil mengenang masa-masa sekolah di Surabaya.
Pada hari Senin (6/10/25), Alie Handojo juga mengajak para alumni yang datang dari Amerika untuk mengunjungi Gedung Hwie Tiauw Ka di Surabaya, yang telah berusia 205 tahun dan menjadi salah satu cagar budaya kota. (Red)








0 komentar:
Posting Komentar