Jumat, 20 Juni 2025

Nuansa Pecinan di Surabaya, Lengkap dengan Lezatnya Hidangan Vegetarian di Kedai Kungfu

Surabaya tidak pernah kehabisan pesona. Salah satu sudut kota yang menyimpan kisah menarik adalah Kampung Wisata Kapasan Dalam, yang dulunya dikenal sebagai Kampung Kungfu. Kampung yang terletak di kawasan Pecinan Surabaya Utara ini diresmikan sebagai kampung wisata oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 10 November 2020.

Mengusung nuansa budaya Tionghoa yang kental, Kapasan Dalam menawarkan pengalaman wisata yang unik bagi siapa saja yang berkunjung. Berbagai ornamen khas Tionghoa serta mural-mural bertema kehidupan masyarakat Tionghoa tempo dulu menghiasi kampung ini. Bahkan, sebuah patung naga besar berdiri megah menyambut para pengunjung yang datang.

Bagi yang gemar berfoto, banyak sudut kampung yang instagramable dengan suasana khas pecinan. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati beragam kuliner yang dijajakan di stan-stan sekitar kampung.



Salah satu tokoh masyarakat setempat, Djaja Soetjianto mengatakan bahwa kehadiran kampung wisata ini membawa dampak positif bagi perekonomian warga sekitar. Apalagi letaknya di belakang Klenteng Boen Bio salah satu kelenteng bersejarah yang cukup terkenal.

Tak jauh dari kelenteng, terdapat pula sebuah balai RW bersejarah yang sudah berusia hampir seratus tahun. Balai pertemuan yang dibangun pada tahun 1930 itu dahulu digunakan sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi oleh masyarakat Tionghoa. Hingga kini, bangunan tersebut masih berdiri kokoh.

"Bukan hanya bangunan tua, kami juga mengenalkan berbagai tradisi yang masih lestari di Kapasan Dalam,’’ ujarnya. Salah satunya adalah tradisi "Sedekah Bumi", acara "tumpengan" tahunan yang sudah berlangsung ratusan tahun lamanya.

Suasana kampung semakin semarak ada berbagai pertunjukan seni digelar secara bergantian, mulai dari barongsai, wayang potehi, karaoke lagu Mandarin, hingga wayang kulit.

’’Namanya tempat wisata, kami juga sudah menyiapkan berbagai kuliner untuk pengunjung,’’ tambah Djaja.

Salah satu tempat makan yang bisa dicoba adalah Kedai Kungfu. Sesuai namanya, kedai ini menyajikan berbagai masakan khas Chinese yang semuanya vegetarian. Lokasinya unik, dengan desain bangunan bergaya Tiongkok yang membuat pengunjung betah berlama-lama.

Di Kedai Kungfu, tersedia aneka menu seperti kwetiau, yong tofu, bihun goreng, mie goreng, bakso vegetarian, choipan, singkong goreng, jamur goreng, kentang goreng, dan masih banyak lagi. Untuk minuman, pengunjung bisa memilih antara kopi, teh, cokelat, dan lainnya.

Kedai Kungfu ini banyak didatangi pecinta kuliner dari mancanegara, salah satunya keluarga asal Malaysia yang menikmati beragam hidangan di kedai tersebut. Mereka mengaku makanannya enak dan kalau ke Surabaya akan makan di Kedai Kungfu kembali.

Jika ingin merasakan nuansa Tionghoa yang kental tanpa harus jauh-jauh keluar negeri, Kampung Wisata Kapasan Dalam bisa menjadi pilihan tepat untuk berwisata sambil menelusuri jejak budaya Tionghoa di jantung Surabaya.

Chandra Wurianto Woo Ketua Komunitas Sosial Masyarakat Tionghoa Surabaya mengapresiasi keberadaan dan perkembangan Kampung Kapasan Dalam yang terus berkembang sehingga meningkatkan ekonomi setempat.


Sabtu, 14 Juni 2025

Festival Kuliner Pasar Guyub, Upaya Mengangkat Kuliner Tradisional dan UMKM


SURABAYA — Festival Kuliner Pasar Guyub resmi digelar di Grand City Mall Surabaya mulai 11 hingga 22 Juni 2025. Mengusung tema #SatuRasaSatuIndonesia, festival ini menampilkan ragam kuliner autentik dari berbagai daerah di Indonesia.

Berlokasi di East Atrium Ground Floor Grand City Mall Surabaya, sebanyak 40 stan kuliner pilihan hadir memeriahkan acara ini. Seluruh tenant telah dikurasi untuk merepresentasikan kekayaan cita rasa Nusantara, mulai dari hidangan legendaris hingga jajanan tradisional.

Beberapa sajian khas yang turut meramaikan festival di antaranya gudeg koyor dari Yogyakarta, empal gentong dari Cirebon, asinan Betawi, serta aneka kue tradisional dari berbagai daerah seperti apem beras, serabi, dan ketan susu.

Festival Kuliner Pasar Guyub merupakan hasil kolaborasi antara '
Samsaka Group, JIISCOMM, dan Grand City Mall Surabaya. Kegiatan ini bertujuan melestarikan warisan kuliner tradisional Indonesia sekaligus mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kuliner.

“Melalui festival ini, kami ingin menghadirkan ragam kuliner dari berbagai daerah agar lebih dikenal masyarakat luas,” ujar Febriyanto Rachmat, CEO Samsaka Group/JIISCOMM.




Hal senada disampaikan Senior General Manager Grand City Mall Surabaya, Agustine. Ia menegaskan bahwa festival ini merupakan salah satu upaya memperkuat identitas budaya Indonesia melalui kuliner. “Harapannya, Festival Kuliner Pasar Guyub dapat menjadi agenda tahunan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia,” jelasnya.

Selain menjadi ruang bagi pelaku usaha kuliner memperkenalkan produknya, festival ini juga dirancang sebagai sarana edukasi budaya kuliner kepada masyarakat. Berbagai kegiatan interaktif turut diselenggarakan untuk menambah daya tarik pengunjung.

"Bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya, Festival Kuliner Pasar Guyub menjadi salah satu alternatif kegiatan untuk mengenal lebih dekat ragam kuliner tradisional Indonesia," ujar Dimas dari JIISCOMM. (Red)

Senin, 09 Juni 2025

Belum Lengkap ke Tuban Kalau Belum Mampir ke Ningrat Country Coffee & Resto


Berwisata ke Tuban rasanya kurang lengkap tanpa mencicipi sajian khas pesisir di Ningrat Country Coffee & Resto. Restoran dengan nuansa Joglo Jawa ini berlokasi strategis di Jalan Moh. Yamin No.16, Kebonsari, Kabupaten Tuban. Setiap hari, tempat ini buka mulai pukul 10.00 hingga 20.30 WIB.

Begitu masuk, suasana tradisional langsung terasa. Bangunan bergaya Joglo yang luas dilengkapi fasilitas memadai seperti area parkir, musholla, toilet, dan ruang makan nyaman yang cocok untuk keluarga maupun rombongan besar. Tak jarang, tempat ini juga menjadi pilihan untuk acara pertemuan atau gathering.




Soal menu, Ningrat Country menawarkan beragam masakan laut dan khas pesisir yang menggoda selera. Mulai dari olahan gurami, kerapu, rajungan, lobster, cumi, udang, hingga aneka masakan ayam, capcay, nasi goreng, bakmi, dan bihun. Harga makanan mulai dari Rp35 ribuan, sedangkan minuman seperti es degan, jus segar, teh, hingga kopi bisa dinikmati mulai Rp7 ribuan saja.

Jika ada waktu berkunjung ke Tuban, sempatkan untuk mampir. Rasakan sendiri sensasi lezatnya aneka hidangan khas Ningrat Country Coffee & Resto bersama keluarga, sahabat, atau rekan kerja. Tempat yang pas untuk melepas lelah sambil menikmati kuliner khas pesisir yang menggugah selera. (Red)

Kamis, 05 Juni 2025

Lezatnya Bebek Songkem Haji Ahmad di Pasar Tunjungan: Kuliner Murah Meriah Penuh Rempah



Berkuliner ria di Pasar Tunjungan, Surabaya, jadi pengalaman seru yang tak boleh dilewatkan. Di antara deretan resto kecil yang menggoda selera, ada satu tempat yang mencuri perhatian: Bebek Songkem Haji Ahmad.

Resto ini menyajikan olahan bebek dengan cita rasa khas yang menggugah selera. Menu andalannya antara lain bebek songkem dan bebek rempah yang dibanderol ramah di kantong, hanya Rp36 ribu. Selain bebek, tersedia juga pilihan lain seperti ayam goreng, sate jepek, paru, kulit goreng, rawon merah khas Sumenep, hingga cah kangkung yang segar.



Untuk pelengkap, ada minuman menyegarkan seperti es teh, es jeruk, dan pilihan lainnya yang pas disantap saat cuaca terik.

Tempat makannya cukup luas dan nyaman, cocok untuk makan bareng teman, keluarga, atau sekadar melepas lelah sambil menikmati suasana Pasar Tunjungan yang penuh nostalgia.


Sabtu, 31 Mei 2025

Menapak Jejak Spiritual: Makam Sunan Giri Tetap Jadi Tujuan Ziarah Favorit di Gresik




Makam Sunan Giri masih menjadi salah satu destinasi wisata religi paling populer di Gresik. Tokoh Wali Songo yang memiliki nama asli Maulana Ainul Yaqin ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, hingga Joko Samudro. Banyak peziarah dari berbagai daerah di Indonesia datang untuk mendoakan dan meneladani perjuangan dakwah beliau.

Terletak di Dusun Giri Gajah, Desa Giri, Kecamatan Kebomas — hanya sekitar 4 kilometer dari pusat kota — kawasan makam ini ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan dan musim liburan. Kehadiran peziarah menciptakan suasana religius yang khas, sarat dengan nuansa spiritual dan penghormatan terhadap warisan budaya Islam.




Tak hanya sebagai tempat ziarah, kompleks makam juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. Mulai dari pasar oleh-oleh khas Gresik, museum, masjid yang nyaman, toilet umum, area parkir yang luas, hingga beragam pilihan kuliner lokal yang menggoda selera. Semua ini dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi para peziarah yang datang dari jauh.

Sunan Giri lahir pada tahun 1443 di Blambangan (kini Banyuwangi), Jawa Timur. Ia merupakan putra dari Maulana Ishaq, seorang ulama asal Asia Tengah, dan Dewi Sekardadu, putri dari penguasa Blambangan, Menak Sembuyu. Melalui garis ayahnya, Sunan Giri diyakini masih memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad SAW.

Kisah hidup Sunan Giri sejak kecil sudah penuh lika-liku. Ketika masih bayi, ia sempat dibuang ke laut karena dianggap membawa malapetaka oleh rakyat Blambangan. Ibunya, Dewi Sekardadu, diliputi duka mendalam dan meninggal sebelum sempat menemukan sang buah hati. Ada pula versi cerita yang menyebutkan bahwa beliau wafat saat melahirkan.

Namun takdir berkata lain. Bayi yang terapung di dalam peti itu ditemukan oleh awak kapal dan kemudian diserahkan kepada pemilik kapal, seorang saudagar perempuan di Gresik bernama Nyai Gede Pinatih. Beliau lalu merawat dan membesarkan anak tersebut hingga kelak dikenal sebagai salah satu penyebar Islam terpenting di tanah Jawa.

Mengunjungi Makam Sunan Giri bukan hanya soal berziarah, tetapi juga meresapi perjalanan hidup seorang tokoh besar yang telah meninggalkan warisan spiritual dan nilai-nilai kebaikan yang tetap hidup hingga kini. Sebuah pelajaran sejarah, iman, dan keteguhan hati yang bisa kita petik bersama.

Kamis, 29 Mei 2025

ATTI Borong 62 Emas di Kejurnas Wushu CSWI Cup 2025 Piala KONI Jatim




Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Asosiasi Tianxia Taijiquan Indonesia (ATTI) di ajang bergengsi Kejuaraan Nasional Wushu Citra Satria Wushu Indonesia (CSWI) Cup 2025. Digelar di Fairway Nine Mall Surabaya pada 23–25 Mei 2025, kejuaraan ini memperebutkan Piala KONI Jawa Timur dan diikuti oleh berbagai kontingen dari seluruh penjuru tanah air.

Ketua Umum ATTI, Laoshi Adi SetiagoSetiago menyampaikan kabar gembira bahwa kontingen ATTI berhasil menyapu bersih podium dengan raihan luar biasa: 62 medali emas, 20 perak, dan 21 perunggu.

“Jurus Taijiquan yang saya kompilasi sendiri — Tianxia Taijiquan 9, 19, dan 32 jurus — juga ikut dilombakan dan mendapat sambutan luar biasa dari para peserta dan juri,” ujar Laoshi Adi Setiago dengan penuh kebanggaan.

Ia juga mengucapkan selamat kepada seluruh atlet yang telah berjuang maksimal dan meminta mereka untuk terus semangat dalam meraih prestasi di masa depan.

“Selamat kepada seluruh anggota ATTI yang telah mengharumkan nama organisasi dan bangsa. Ini baru awal dari perjalanan panjang kita bersama. Teruslah berkembang dan menginspirasi,” tambahnya.




Sebagai tokoh penting dalam perkembangan olahraga Taijiquan di Indonesia, Laoshi Adi Setiago terus aktif dalam menyebarkan semangat positif melalui olahraga ini. Ia menjadi narasumber Seminar dan Pelatihan Tianxia Taijiquan 9 Jurus, serta menulis buku berjudul “Pelatih Tai Ji Quan yang Handal” yang telah menjadi panduan banyak pelatih dan praktisi Taiji di Indonesia.

Lebih dari sekadar olahraga, Laoshi menekankan bahwa Taijiquan membentuk pola pikir positif, melatih kesabaran, dan mengajarkan cara memandang orang dari kelebihannya, bukan kekurangannya. Ia juga menyoroti bahwa Taijiquan adalah olahraga yang terjangkau, sederhana, dan bisa dilakukan oleh siapa saja, dari berbagai usia dan latar belakang.

ATTI bukan hanya sekali ini menorehkan prestasi. Sebelumnya, organisasi ini juga menjadi juara umum Kejuaraan Veteran Wushu Nasional Piala Wali Kota Batu dan Piala KONI Sidoarjo. Selain itu, ATTI aktif menyelenggarakan berbagai event bergengsi seperti Kejuaraan ATTI Malang Raya dan Kejuaraan Online Taijiquan New Year Festival 2025, yang diikuti oleh ratusan atlet dari seluruh Indonesia.

Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi, ATTI terus membuktikan diri sebagai kekuatan besar dalam dunia Taijiquan nasional. Maju terus untuk ATTI dan semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus bergerak, berlatih, dan berprestasi. (Red)

Sabtu, 24 Mei 2025

Sensasi BBQ Korea di Gresik: Nikmati Korean Grill Street Food yang Lezat dan Terjangkau!


Buat kamu pencinta kuliner Korea, ada kabar seru! Kini hadir Korean Grill Street Food Gresik yang berlokasi strategis di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 55, Gresik. Buka setiap hari mulai pukul 16.00 hingga 22.00, tempat ini siap memanjakan lidahmu dengan sajian ala BBQ Korea yang menggoda.

Tersedia berbagai pilihan menu paket yang hemat dan cocok disantap bareng teman atau keluarga.




Paket A (untuk 2 orang): Grill daging sapi, ayam, sosis, dan dumpling. Sudah termasuk nasi dan es teh, hanya Rp60.000!

Paket B: Cocok untuk 2–3 orang dengan porsi lebih besar.

Paket Sultan: Porsi mantap untuk 3–5 orang, hanya Rp155.000.


Tak hanya BBQ, tersedia juga berbagai menu lain seperti steak, Sup Tom Yam, seblak pedas menggoda, hingga odeng khas Korea. Minumannya pun beragam, mulai dari kopi susu gula aren, teh, jeruk segar, dan banyak lagi.

Area makan tersedia di lantai dasar dan lantai atas, dengan suasana nyaman yang cocok untuk makan santai sendirian atau seru-seruan rame-rame.

Yuk, rasakan pengalaman makan ala Korea tanpa perlu jauh-jauh keluar kota!