Jumat, 16 Juli 2021

Masih Berfungsi Bendungan Tertua Nglangon dan Prijetan Peninggalan Kolonial Belanda



Bendungan merupakan prasarana sumber daya air berfungsi vital bagi kehidupan manusia seperti penyediaan air baku, irigasi, PLTA yang memiliki nilai investasi tinggi. Bendungan Nglangon dan Bendungan Prijetan yang berusia 100 tahun hingga kini masih berfungsi.

Bendungan Nglangon terletak di Desa Nglangon, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah merupakan peninggalan kolonial Belanda yang dibangun antara tahun 1911 sampai 1914.

Walaupun sudah cukup berumur, Bendungan Nglangon masih berfungsi dan memberi banyak manfaat bagi masyarakat, antara lain sebagai penampungan air di musim hujan dan mengairi irigasi area persawahan seluas 750 ha.

Selain itu Bendungan Nglangon saat ini juga menjadi sarana rekreasi bagi warga khususnya di wilayah Jawa Tengah. Terdapat beberapa jenis burung di sana  diantaranya; Burung Bondol Peking, Burung Dederuk Jawa, Burung Alap-alap, Burung Elang dan lain sebagainya, juga keberadaan hutan jati yang asri menambah  daya tarik tersendiri bagi wisatawan. 

Bendungan Prijetan
Bendungan Prijetan dibangun sejak tahun 1910 – 1916, dan pelaksana pembangunannya adalah : Tuan Dligur, Tuan Birman, Tuan Deles dan Tuan Ireng. Waduk Prijetan terletak di Desa Girik Kecamatan Ngimbang, Desa Tenggerejo dan Desa Mlati Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan.

Waduk Prijetan dengan luas tampungan 231 Ha, dulunya mampu menampung air dengan volume + 12.000.000 m3. Namun sekarang hanya mampu menampung + 9.750.000 m3. Areal baku sawah yang dilayani seluas 4.513 Ha meliputi 33 desa. Adapun daerah yang diairi terdiri dari 3 Kecamatan yaitu : Kec Kedungpring, Kec. Sugio dan Kec. Modo.

Menteri Luar Negeri Kerajaan Belanda H.E Stef Blok sempat mengunjungi Bendungan Prijetan pada 2018.

Sama halnya dengan Bendungan Nglangon, Bendungan Prijetan juga menjadi rekreasi masyarakat sekitar. Namun menuju waduk ini dicapai dengan sepeda motor melewati kebun jati dan tebu milik warga, dengan jalan yang masih belum begitu bagus, di perjalanan akan banyak ditemui tlaga kecil. 

Kondisi waduk sudah cukup bagus dengan bangunan kokoh dan jalan di bagian utama berpaving dengan akses melewati jalan beranak tangga. (Sumber: PUPR & Wikipedia)

0 komentar:

Posting Komentar