Kamis, 21 Oktober 2021

PT Susanti Megah Fasilitasi UMKM, Bagi Sembako Anak Stunting dan Warga Terdampak Pandemi


Setelah Surabaya turun ke level 1, Pemkot menggenjot pertumbuhan ekonomi bersama swasta dan masyarakat. Salah satunya dilakukan Kecamatan Asemrowo yang memiliki program DOA UMKM kepanjangan dari 'Dodolan Asemrowo Asik' bersama perusahaan.

Launching DOA UMKM dilakukan Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani di PT Susanti Megah, pukul 1 siang, Kamis 21/10/21. Rini menjelaskan bahwa PT Susanti Megah memiliki 700 karyawan dan untuk makan siang disiapkan sejumlah stan UMKM Asemrowo.

Kerjasama antara UMKM dan perusahaan seperti ini bisa dicontoh pihak lain, ujar Rini di sela acara. "Surabaya bisa menjadi seperti sekarang, karena sinergitas semua elemen," terang Rini yang mengucapkan terima kasih kepada Hermawan Santosa pemilik PT Susanti Megah atas dedikasinya untuk warga Surabaya.

Hermawan Santosa memberikan sembako

Rini pun menghimbau agar semua perusahaan yang ada di Surabaya bangkit bersinergi bersama pemerintah dan semua elemen. 

Rini juga memuji kebaikan hati Hermawan Santosa yang memiliki kepedulian tinggi dengan memberikan bantuan untuk anak stunting dan para ibu kader PKK. "Saya mengapresiasi dan berterima kasih atas totalitas beliau ke masyarakat," tutur Rini setelah berkeliling meninjau semua stan UMKM yang ada di PT Susanti Megah produsen Garam Cap Kapal, selaku siang itu.

Sementara itu, Herman Santosa mengaku kaget setelah diinformasikan bahwa jumlah anak stunting di Surabaya mencapai 5 ribu anak. "Saya kaget diinfo ada anak stunting di Surabaya, padahal kota besar," ujarnya.

Hermawan Santosa lantas menyediakan 50 paket bantuan untuk anak stunting dan 200 paket sembako untuk kader Posyandu serta warga sekitar Asemrowo. Hermawan Santosa mengatakan akan berkontribusi terhadap kondisi anak stunting di Surabaya juga warga yang terdampak ekonominya akibat pandemi Covid-19.

"Kita tidak bisa menggantungkan semua pada pemerintah, harus dipikul bersama. Seperti kegiatan vaksinasi, pemerintah menyediakan vaksin, swasta menyedikan nakes dan lokasi. Harus ada kolaborasi, sehingga pekerjaan menjadi ringan," pungkas Hermawan Santosa. 

0 komentar:

Posting Komentar