Pernah tahu blondo atau sudah mencicipinya? Blondo atau kethak merupakan ampas minyak kelapa, berupa butiran coklat yang bila dimakan rasanya gurih.
Masyarakat sejak jaman dahulu membuat minyak kelapa sendiri untuk memenuhi kebutuhan memasak ataupun dijual untuk menambah pendapatan. Namun sampai sekarang pun di pedesaan, masih bisa ditemui masyarakat yang membuat minyak kelapa murni karena bahan mudah didapat.
Saat ini di pasaran populer dijual minyak goreng dari kelapa sawit yang diproduksi pabrik dengan harga jual murah guna memenuhi kebutuhan dapur dan industri. Pembuatan minyak kelapa sawit mungkin lebih rumit dibanding minyak kelapa biasa bagi industri rumahan.
Jika minyak kelapa biasa dengan bahan kelapa tua yang diparut atau diblender kemudian diambil santannya, selanjutnya dimasak hingga menjadi minyak. Ampas dari minyak kelapa tadi disebut blondo atau kethak. Prosesnya sangat sederhana. Semakin banyak santan yang kita buat, semakin banyak minyak kelapa yang dihasilkan. Kelapa tua mudah didapat dengan membelinya di pasar dengan harga terjangkau.
Minyak kelapa murni konon dipercaya dapat menyuburkan dan menghitamkan rambut, selain bisa untuk minyak pijat, menambah sedapnya masakan, melancarkan saat melahirkan, menyehatkan dan mengurangi kolesterol.
Demikian pula dengan ampasnya, blondo bisa dibuat cemilan karena rasanya yang gurih. Atau buat bahan campuran masakan seperti sambal, bothok, kue, telur dadar, pepes, opor dan sebagainya. Blondo juga enak dimakan dengan nasi, ketan dan gethuk, karena rasanya yang gurih kelapa.
Menariknya baik blondo maupun minyak kelapa mudah dibeli di media sosial seperti Facebook, Instagram dan sebagainya. Harga yang ditawarkan pun terbilang murah. Estu Kitchen dari Yogyakarta, menawarkan kemasan blondo 200 gr seharga 20K, dan minyak kelapa murni 250 ml dibandrol 18K.
Blondo dan minyak kelapa murni menjadi peluang usaha di tengah pandemi. Jeli dan bijak membuka peluang usaha dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar.
0 komentar:
Posting Komentar