Senin, 14 September 2020

Arisan Seru Ala Genk Ster Keliling Surabaya Naik Bus Cafe

Genk Ster bentukkan sekelompok ibu berbagai profesi yang tinggal di Perumahan Rungkut Mapan Barat Surabaya. Perkumpulan yang dibentuk bertujuan untuk kebaikan warga kampung mereka. Banyak kegiatan sosial yang dilakukan Genk Ster diantaranya mengunjungi panti asuhan untuk berbuka bersama kala Ramadhan tiba, pengajian, gowes bareng, arisan hingga berpartisipasi menyukseskan  Kampung Tangguh Covid-19 Wani Jogo Suroboyo.


Sebelum pandemi, grup Genk Ster aktif bertemu, namun kini lebih banyak berkomunikasi melalui aplikasi. Tara Nuswantari menceritakan Genk Ster awalnya berkumpulnya para ibu rumah tangga di perumahan Rungkut Mapan Barat Surabaya, dimana setiap RT terbentuk PKK. 

Semua ketua PKK berkoordinasi mengadakan pertemuan membahas berbagai hal demi kebaikan warga kampung. "Dari kumpul-kumpul itu terbentuklah arisan," jelas Tara.

Lalu, mereka melakukan kegiatan sosial bersama, seperti saat pandemi ini dengan bergotong-royong mengumpulkan barang pantas pakai termasuk ponsel. "Banyak pelajar yang tidak memiliki ponsel buat belajar di rumah, jadi kami memberikannya," imbuh Tara.

Masih pengakuan Tara dengan sering berkumpul dan berkegiatan bareng akhirnya merasa seperti saudara sendiri, aku Tara. Saat pandemi ini, jika harus bertatap muka, grup Genk Ster sepakat wajib menggunakan masker, membawa hand sanitizer, juga memakai face shield. "Kami melakukan protokol kesehatan, turut mencegah dan memutus mata rantai Covid-19," tegasnya.

Sabtu 12 September 2020, Genk Ster melakukan pertemuan arisan dengan naik bus cafe keliling Kota Pahlawan. Bus tersebut merupakan program Nyangkruk Manjah yang diselenggarakan Mercure Grand Mirama Surabaya. Nyangkruk Manjah berkeliling Surabaya melihat wisata sejarah kota pahlawan dengan disediakan jajanan dan minuman ringan.

"Grup Genk Ster tidak hanya peduli Covid-19 dengan menyukseskan Kampung Tangguh tapi juga peduli sejarah Kota Pahlawan. Beramai-ramai menyusuri kota penuh sejarah di masa lalu sangat menyenangkan dan mengedukasi," terang Tara yang dibenarkan rekan-rekannya.

Sebelum berangkat, petugas telah melakukan penyemprotan disinfektan dalam bus, sehingga tidak mengkhawatirkan jelas Tara. Perjalanan dimulai dengan menyusuri jalan Darmo hingga Tugu Pahlawan. Lalu berhenti sejenak di Titik Nol Kilometer Surabaya di depan kantor Gubernur Jatim, kawasan Tugu Pahlawan.

Bersebalahan dengan titik nol Surabaya terdapat Tugu Parasamya Punakarya Nugraha yang dibuat seniman pembuat Garuda Wisnu Kencana (GWK) I Nyoman Nuarta. Tugu tersebut menggambarkan keanekaragaman di Jatim. Tak mengherankan bila titik nol kilometer Surabaya menjadi salah satu tujuan berswa foto wisatawan saat berkunjung ke Jatim.

0 komentar:

Posting Komentar