Sabtu, 10 Oktober 2020

Moji Tongkrongan Varna Culture Hotel Harga Ramah Bikin Betah


Menikmati lalu lalang di pusat Kota Surabaya tepatnya di Jalan Tunjungan, cobalah nongkrong di Moji Tongkrongan yang berada di Varna Culture Hotel Soerabaia. Viewnya menarik dimana bangunan hotel adalah cagar budaya yang dibangun 1930.

Moji Tongkrongan dengan ragam menu makanan dan minuman pilihan. "Harganya mulai dari 8K, sangat murah dan sangat ramah di kantong. Moji Tongkrongan buka jam 3 sore sampai pukul 9 malam. Makan disini merasakan Surabaya tempo dulu," tutur Rissa selaku Sales Manager Varna dan Bekizaar Hotel Surabaya.




Varna Hotel bintang 3 berada di pusat kota berkonsep haritage Surabaya tempo dulu, sambung Rissa. Berlantai 2 dengan 46 kamar pilihan. Dilengkapi sarana meeting room untuk weeding, reuni, dan acara lain,  berkumpul bersama keluarga, handai taulan, kerabat, kawan maupun relasi. "Harganya sangat ekonomis," imbuhnya.

M. Zainul Arifin selaku Chef de Partie turut menambahkan menu unggulan di Moji Tongkrongan diantaranya; Nasi Goreng Rampok, Nasi Jajuli, Kebab Ayam, Cak We Ayam saos Mayo dan minumannya Rondo Royal Cincau.

Selain itu ada menu pilihan lain seperti; Sego Goreng Bonek, Sego Ayam Bakar, Sego Sambel Ayam, Nasi Ayam Karage, Mie Goreng Pedas, Mie Omelet, Pisang Goreng aneka rasa, varian Roti Bakar, Kebab Ayam, Fried Fries dan sebagainya. Demikian pula dengan minuman ada Kopi, Tiramisu, Green Tea, Rondo Royal dan masih banyak lagi.

"Kami tunggu kedatangannya, cobalah aneka hidangan di Moji Tongkrongan juga nikmati suasana Jalan Tunjungan dari sore hingga malam hari seperti Surabaya tempo dulu yang berkesan," imbuh Chef Zainul.

Varna Culture Hotel Soerabaia berada di Jl. Tunjungan No.51 Surabaya merupakan hotel tematik bergaya modern, kontemporer, terinspirasi dari hotel butik terkemuka di seluruh dunia. Varna Culture Hotel pun menawarkan akomodasi kelas satu di jantung kota yang mengesankan bagi wisatawan. 


Kawasan Tunjungan sendiri bagian dari sejarah Kota Surabaya yang masih bisa dilihat hingga kini karena keberadaanya dipertahankan Pemerintah Kota. Berderet bangunan kuno menjadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo kala itu. 

Banyak festival yang digelar di sepanjang Jalan Tunjungan seperti kuliner wadah UMKM, fashion show dan musik. Namun karena masih Pandemi tidak ditiadakan demikian pula dengan car free day ajang olahraga masyarakat. 

0 komentar:

Posting Komentar