Selasa, 04 Mei 2021

Tari Sufi Kedai ElRumi Tak Sekedar Berputar Tapi Bernilai Religi



Tari Sufi berasal dari Turki, inspirasi dari Maulana Jalaluddin Rumi seorang penyair asal Persia, abad ke 13. Tarian tersebut mengekspresikan kesedihan Maulana Jalaluddin Rumi saat ditinggal mati guru rohaninya, Syamsuddin Tabriz. 

Tari Sufi dilakukan secara berputar tanpa henti namun pelan dengan pakaian khas putih. Tari Sufi lebih dikenal sebagai whirling dervishes yang menjadi bagian dari meditasi diri. Meditasi melalui tarian Sufi dengan Tasawuf. Para penari merasakan melebur bersama sang Illahi.

Tari Sufi pun dipelajari di tanah air, salah satunya Fajar Risky asal Gresik. Fajar menekuni tarian ini sejak 7 tahun lalu dengan belajar pada seorang guru. Fajar bahkan telah menularkan kemampuan kepada anak didiknya. 




"Saya belajar Tari Sufi original Turki. Dua kali pertemuan dengan guru, saya sudah langsung bisa," tutur lelaki yang kini berusia 32 tahun.

Saat ditanya apakah awal kali terasa pusing, Fajar mengiyakan, selanjutnya biasa saja dan terasa istimewa dengan konsentrasi berdzikir. Ia pun mampu menarikan secara berputar selama 45 menit tanpa henti.

"Tari Sufi ini mengingatkan akan kematian. Baju putih disebut Tennur melambangkan kain kafan dan kopyahnya disebut Sikke melambangkan batu nisan," terang ayah satu putra.

Fajar mengatakan tidak sulit menarikan tarian tersebut syaratnya harus dengan niat kemudian menjaga wudhlu, berdoa dan tawasul. Ketika memutar membaca sholawat. 

"Arah putaran harus dari kiri. Ibaratnya tangan kita yang dimasukkan ke dalam air kemudian memutar ke kiri akan membuat arus dan menghasilkan energi seperti halnya tawaf. Tapi kalau ke kanan, air akan muncrat. Seperti itu," terang Fajar yang pernah mengisi 2 video klip milik Opic dengan tarian tersebut.

Tari sufi banyak diminati masyarakat, tak mengherankan bila Fajar banyak diundang tampil. "Kebanyakan undangan tampil di Jakarta," terangnya. Fajar mengakui saat tampil, ia tidak melakukan persiapan apapun. Bahkan latihan setiap hari pun, ia tidak melakukan.




Namun menari sufi, bagi Fajar membuat pikiran jauh lebih fresh, karena banyak memikirkan kebesaran Tuhan dengan alam semesta. "Semoga dengan tarian ini bisa menyebarkan dakwah seni sufi dan mendapatkan hidayah seluruh alam semesta," harap Fajar selesai tampil di Hotel Royal Singosari Cendana Surabaya dalam acara Buka Puasa Bersama Anak Yatim, 3 Mei 2021.

0 komentar:

Posting Komentar