Sabtu, 12 Maret 2022

Unimaxx Photo Community Gelar Motret Bareng & Lomba Foto Tampilkan Paduan Seni Budaya Nusantara & Tiongkok



Kembali Unimaxx Photo Community menggelar acara motret bareng yang kali ini mengambil tema tarian seni budaya. Kegiatan motret bareng sekaligus lomba foto ini diselenggarakan bersama Nusantara Photo Club dan Surabaya Art Society, di halaman Masjid Cheng Hoo, pukul 13.00 - 16.00 WIB, 11 Maret 2022.

Denny D'Colo Ketua Unimaxx Photo Community mengatakan kegiatan motret bareng sekaligus lomba foto memperebutkan Trophy Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Jatim.

"Kegiatan ini dilaksakan di halaman Masjid Cheng Hoo Surabaya dan diikuti 50 fotografer anggota Unimaxx Photo Community, Surabaya Art Society dan Nusantara Photo Community," ujar Denny D'Colo di sela acara.

Peserta memotret para penari Tari Topeng Seribu Wajah dibawakan oleh Angie, Tari Payung oleh Balerina Hellena dan  Wayang Orang Srikandi oleh Rini. 



Denny D'Colo berharap acara motret bareng dengan obyek para penari seni budaya China, Jawa dan Eropa bisa memberi motivasi dan makin membuat banyak orang mencintai dunia fotografi. 

Masih keterangan Denny D'Colo, para peserta lomba wajib memposting hasil foto pada Instagram masing-masing lalu ditautkan atau dihastag ke #unimmaxphotoforum, #psmtijatim paling lambat jam 24.00 WIB, pada tanggal 22 Maret 2022.

"Editing diperbolehkan sebatas pengaturan gelap terang dan crop. Penilaian berdasarkan Like terbanyak dan juga penilaian dari para Dewan Juri yakni Rasmono Sudarjo, Ghani Gozali, dan Soedjianto Gunawan," terang Denny D'Colo.

Pemenang 1, 2, 3 dan 3 juara harapan mendapatkan trophy, sertifikat dari PSMTI Jatim dan sepatu Trekker disponsori H. Nurawi.

Kegiatan Motret Bareng Unimaxx Photo Community masih akan berlanjut, tapi di studio foto dengan model dan menggunakan teknik Slow Speed dan Stroboscopic photography," jelas Denny D'Colo.

Denny D'Colo, Rasmono Sudarjo bersama penari

Rasmono Sudarjo Ketua Surabaya Art Society mengatakan kegiatan motret bareng dan lomba foto menggabungkan antara budaya-budaya dengan tempat yang berarsitek khas Tiongkok.

"Jadi digabungkan, tempatnya bernuansa China dan Tari Topeng China ditambah penari Jawa. Kegiatan ini melestarikan seni budaya dengan latar belakang Masjid Cheng Hoo," ungkap Rasmono Sudarjo.

Hal yang sama dikatakan H. Abdullah Nurawi Ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia yang berharap generasi muda turut melestarikan seni budaya karena sangat luar biasa.

"Tempat ini (halaman Masjid Cheng Hoo Surabaya) dipinjam Unimaxx Photo Community yang diketua Pak Denny D'Colo untuk acara pemotretan diikuti para fotografer dengan obyek penari topeng topeng seribu wajah yang sangat menarik," terang Nurawi.

Para Fotografer 


Menariknya, para fotografer tak hanya memotret dengan kamera DSLR saja tapi juga menggunakan kamera Mirrorless dan kamera ponsel. 

Beberapa fotografer memberikan tips memotretnya. Sam Wibowo yang menekuni dunia fotografi sejak 7 tahun lalu. Ia pun berbagi tips memotret siang itu dengan kamera ponsel. Sam Wibowo mengungkapkan jika dirinya lebih suka memotret secara candid. 

"Untuk memotret obyek penari dengan kamera ponsel yang tidak bisa diatur, mengandalkan faktor keberuntungan. Apalagi saya memotret dengan ponsel, tidak pakai editing hanya one shoot one kill. Timingnya harus tepat pas dan peka kapan waktu membidik obyeknya," jelas pria asli Situbondo dengan genre street dan human interest.

Tak kalah menariknya, Loepi Jaya fotografer bergenre lanscape ini menggunakan kamera Mirrorless merupakan kamera digital dengan keunggulan fitur. 





Ia memilih kamera tersebut cukup distel auto, karena pencahayaan menggunakan optik. "Kamera Mirrorless memang mudah, simpel, kecil ringan dan hasil gambar nampak lebih nyata," ujar Loepi Jaya yang menekuni dunia fotografi sejak 1988.

Fotografer senior Budi Darmawan menyampaikan penggunaan kamera DSLR lebih bagus karena fasilitasnya banyak. "Untuk memotret obyek di tempat ini gunakan bukaan besar agar background blur. Perhatikan pula lighting jatuhnya sinar matahari dan kecepatan atau speed tergantung situasi," pungkasnya.

Acara siang hingga sore diantusiasi para peserta. Acara terselenggara berkat dukungan besar dari para sponsor yakni Fuji Film, Sinar Bahagia, Jamu Iboe dan Trekker. 

"Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara hingga berjalan lancar," tutup Denny D'Colo sore itu. 

0 komentar:

Posting Komentar