Pangkah Wetan adalah desa pesisir yang berada di dekat peninsula Ujung Pangkah. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang perikanan, baik pembudidayaan maupun hasil tangkapan.
Akses menuju ke sana sangat mudah, cukup memilih bermotor atau naik mobil yang pasti jalanan beraspal dengan pemandangan kiri kanan selain tambak ikan juga perumahan penduduk.
Dari Alun Alun Kabupaten Gresik menuju Desa Pangkah Wetan, Kacamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik ditempuh kurang lebih 1 jam dengan jarak 36 km. Kalau dari Surabaya sejauh 51 km, perjalanan memakan waktu tak sampai 2 jam.
Ada apa di Kampung Nelayan Pangkah Wetan? Selain pemandangan alamnya menarik, karena berada di pinggir Muara Bengawan Solo, ditambah berderet kapal nelayan yang sedang berlabuh.
Lalu ada apa di Kampung Nelayan Pangkah Wetan? Selain pemandangan alamnya menarik, karena berada di pinggir Muara Bengawan Solo, ditambah berderet kapal nelayan yang sedang berlabuh. Sebagai kampung nelayan, ada sentra penjualan ikan hasil tangkapan.
Sepanjang jalan di desa tersebut, berderet rumah penduduk yang beberapa diantaranya juga menjual ikan hasil tangkapan. Salah satu nelayan nampak menimbang ikan keting dan mengatakan hari itu harga per kilonya mencapai 12 ribu rupiah.
"Jenis keting utik yang biasa ada di sungai ini," jelasnya.
Memasak keting utik tidaklah sulit bisa dibakar, dibrengkes, atau direbus dengan santan atau ditumis. Dagingnya terasa kenyal. Olahan ikan keting menjadi sajian kuliner khas warga di Gresik.
Di Desa Pangkah Wetan terdapat wisata Muara Bengawan Solo (MBS) yang dibuka sejak dua tahun lalu. Tepatnya di bibir Bengawan Solo, MBS diminati wisatawan yang ingin menyaksikan pemandangan alam muara dan hutan mangrove. Tiket masuk hanya 10k termasuk naik kapal sejauh 45 menit menuju ke sana. MBS juga sebagai agro wisata dan tempat pelindungan satwa burung.
0 komentar:
Posting Komentar