Senin, 24 Agustus 2020

Kecenya Alun Alun Surabaya Setelah Diresmikan Wali Kota Tri Rismaharini


Keberadaan Alun Alun Surabaya yang baru diresmikan Wali Kota Tri Rismaharini pada 17 Agustus 2020 menyambut HUT Republik Indonesia ke-75. Juga bertepatan pula dengan datangnya Tahun Baru Islam 1 Suro atau 1 Muharram 1442 H, Kamis 20 Agustus. Menambah deretan fasilitas umum warga Surabaya setelah taman, hutan kota, lapangan olahraga, dan sebagainya.

Warga Surabaya pun dapat menikmati pertunjukkan kesenian di Alun Alun Surabaya Plaza Balai Pemuda. Saat ini yang menarik perhatian warga, adalah keberadaan air mancur kembar berkabut. Kabut yang terus keluar ditengah kolam menjadi obyek swafoto pengunjung. Alun-alun Surabaya pun semakin sejuk dikelilingi taman bunga yang selalu basah karena pancaran air dari selang otomatis.

Alun Alun Surabaya merupakan kawasan wajib bermasker dan pengunjung harus menjaga jarak. Tiada henti petugas Linmas mengingatkan bahkan menegur pengunjung agar selalu menjaga jarak.

Semakin sore terasa berat untuk beranjak pergi dari Alun Alun Surabaya apalagi ada Masjid As Sakinah dalam satu lokasi, sehingga tidak membuat khawatir tertinggal waktu sholat.


Alun Alun Surabaya seluas 5000 m2, merupakan fasilitas ruang terbuka publik, air mancur berkabut, dan taman. Berfungsi : Sebagai tempat rekreasi keluarga dan anak-anak muda Surabaya dengan panggung ekspresi seni buat para seniman ludruk, wayang, reog, dan sebagainya.


Alun alun dilengkapi basement di kawasan Balai Pemuda dengan luas 17.932 m. Pembangunan dari APBD Pemerintah Kota Surabaya.

Adapun pembangunan yang telah dilaksanakan pada Tahap 1 (2016). Luas lahan 1264 m2. Fokus pekerjaan : Plaza Balai Budaya & Area Parkir Basement. Kapasitas: Parkir 18 mobil & 50 motor. Fasilitas: Sebagian Plaza Balai Budaya, area parkir basement & 3 blok toilet.

Tahap 2 (2017-2018). Luas lahan 3000 m2
Fokus pekerjaan : Plaza Balai Pemuda & area parkir basement. Kapasitas: Parkir 36 mobil & 27 motor. Fasilitas: Plaza Balai Pemuda, parkir basement & 2 blok toilet.

Tahap 3 (2018). Luas lahan 2800 m2. Fokus pekerjaan: Konstruksi Plaza Timur Balai Pemuda & area komersial. Kapasitas : Area komersial (1920 m-). Fasilitas :  Konstruksi Plaza Basement, Plaza Ground.

Tahap 4 (2019-2020). Luas lahan: 3500 m.
Fungsi : Finishing dan MEP Plaza Timur, Balai Pemuda, & Perluasan Plaza. Kapasitas: Basement di bawah badan jalan Yos Sudarso. Kapasitas : Area komersial dan ruang terbuka publik (1280m). Fasilitas: Area komersial, alun-alun timur dan alun-alun bawah tanah, 2 blok toilet, nursery room, dan difable access. Sumber: @BanggaSurabaya

Alun-alun Surabaya menjadi impian Bu Risma sejak menjabat sebagai walikota. "Misalkan setiap hari ada ludruk, Srimulat, ketoprak, wayang orang, penontonnya duduk saja dibawah seperti jaman dulu, menikmati, kalau hujan minggir. Bukan berarti pemainnya kehujanan tapi ada tenda. Itu awal saya menjadi walikota. Akhirnya saya gambar sendiri, Alhamdulillah ketemu," cerita Bu Risma yang selama menjabat walikota telah membangun lebih dari 500 lapangan olahraga dan kini mewujudkan alun-alun tempat bekesenian warga Surabaya.

Masih penjelasan Bu Risma, tidak semua anak menjadi profesor, dokter tapi bisa menjadi seniman, pemain bola dan sebagainya. "Semua orang berbeda, saya percaya anak-anak bisa dibina dengan baik," imbuh Ibuke Arek Surabaya dan berharap dengan adanya tempat berkesenian di Surabaya akan lahir seniman besar. "Anak-anak bisa bermain disini dan berkesenian disini," harapnya terkait keberadaan alun alun Surabaya.

Warga yang berkunjung ke Surabaya pun bisa menikmati ludruk dan wayang orang dengan melihat jadwal yang tertera di  Balai Budaya. Pemkot Surabaya membayar senimannya dan penonton melihat secara gratis, jelas Bu Risma dan masih mempelajari bagaimana orang asing bisa melihat kesenian ludruk tapi memahami bahasanya melalui translator.

Banyak pesan positif yang disampaikan dalam pertunjukkan ludruk. Sehingga penting diketahui anak muda supaya mengerti budaya sendiri yang luar biasa. Jaman penjajahan, ludruk menjadi alat perjuangan. "Kalau di luar negeri ada stand up komedi, padahal itu Cak Kartolo (sejak jaman dulu ludruk melawak dibawakan secara perorangan)," tutur Bu Risma.

Bu Risma menambahkan alun-alun Surabaya dilengkapi tempat bermain skateboard. Dan nantinya akan menambahkan telepon untuk petugas Linmas agar orangtua yang mencari tahu keberadaan anaknya bila bermain ke Balai Budaya agar tidak khawatir. Tinggal menelepon petugas Linmas.

0 komentar:

Posting Komentar