Jumat, 06 November 2020

Racik Parfum Sesukamu Saran Kaamonicaa Founder Kamo Parfume



Mengapa tidak meracik parfum sendiri? Bisa merasakan sensasi seninya bahkan menambah percaya diri. Parfum adalah bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masa kini untuk menambah kepercayaan diri dan statement dari karakter penggunanya. Namun seringkali dibuat bingung mencari parfum yang cocok, karena begitu banyak variant yang beredar dipasaran.



https://youtu.be/VBexak8Esm0

Monica mengajak setiap orang untuk dapat meracik wangi parfum sendiri. @kaamonicaa founder Kamo Parfum juga dikenal selebgram lokal Surabaya mengadakan kelas 'Meracik Parfum sesuai dengan Kepribadian' di Iboe Griya Herba 4 November 2020.

"Sebenarnya parfum yang banyak dijual itu kan parfum inspiring. Di sini kita mengajak setiap orang untuk menjadi artis bagi dirinya sendiri menciptakan wangi yang diinginkan, sesuai karakter masing masing," kata Caca panggilan akrabnya.

Menurut perempuan 28 tahun ini, membuat parfum sama dengan harmoni dalam setiap lagu harus ada seninya. "Tapi jangan dipikirkan itu sesuatu yang rumit. Menciptakan wangi itu tidak ruwet, hanya membutuhkan ketenangan dan fokus “ terang Monica.

Sebelum membuat parfum, terlebih dulu meracik bibit untuk mendapatkan aroma yang diinginkan. Ada tiga bagian dalam membuat bibit parfum dengan aroma yang diinginkan yakni, top notes, middle notes, dan base notes.




Top notes merupakan wewangian ringan, sedangkan middle notes adalah wewangian bunga, seperti jasmine, lavender dan sebagainya. Sedangkan, base notes adalah aroma yang paling kuat dari ketiganya seperti, aroma kayu cendana dan cengkeh.

Untuk takarannya sendiri top notes 30 persen, middle notes 50 persen, base notes 20 persen, jelasnya. Wangi yang pertama kali dicium adalah wangi top notes. Setelahnya wangi yang bertahan hingga 8 jam ialah wangi middle notes. Sedangkan base notes adalah wangi terakhir tercium berfungsi sebagai base notes untuk mengunci aroma top notes dan middle notes.

Bagi para pemula, Monica menyarankan agar mengenali dulu wangi yang diinginkan, barulah meracik bibit parfumnya. "Setelah berhasil menemukan bibit parfum untuk menjadi parfum yang siap digunakan, tahap berikutnya dicampur dengan alkohol. Untuk presentasinya tergantung dari jenis parfum apa yang dibuat. Kamo parfum eau de parfum (EDP) sendiri presentasinya 50-50, bibit parfum 50 persen dan alkoholnya 50 persen," tutupnya.

Kamo Parfume adalah produk lokal Surabaya dan pabriknya berada di Lumajang. Kamo Parfume sengaja dibuat yang berbeda ujar Caca yang mendirikan usaha disaat pandemi.

Kamo Parfume dilaunching bulan Juli lalu, terjual lebih dari seribu botol. Saat ini penjualan masih secara online, namun banyak peminatnya, imbuh Caca. "Walau Kamo produk lokal tetap percaya diri. Terbukti banyak yang menyukainya. Pada awal launching masih 4 varian dan akan bertambah terus," imbuhnya.

Bahkan parfume non alcohol yang bisa dipakai untuk sholat sedang dipersiapkannya. "Parfume non alkohol hasil request kawan-kawan muslim yang terus bertanya apakah bisa dipakai buat sholat," terang Caca yang membuka konsultasi bagi customernya 24 jam.


0 komentar:

Posting Komentar