Minggu, 27 Juni 2021

Mengenal Virus Covid-19 Varian Delta



Belum usai menghadapi virus yang sangat menular SARS-CoV-2, kini datang virus bermutasi dengan membentuk varian Delta atau B.1617.2

Asal Mula Varian Delta
COVID varian Delta ditemukan di India untuk pertama kali. Ahli Epidemiologi asal Inggris melakukan penelitian soal varian baru tersebut dan menyebutnya sebagai varian Bl617.2.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat setidaknya ada 104 kasus corona varian delta yang sudah masuk ke
Indonesia. 

Varian delta ini memiliki kecepatan penularan 40-70 persen lebih sementara varian alpha 40-70 persen lebih tinggi dari virus corona biasa.

Sudah Menyebar di 80 Negara Varian Delta dari Covid-19 kini bermutasi dan menyebar di lebih dari 80 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

WHO menyebut varian yang masuk ke dalam variant of concern mengindikasikan bahwa varian ini harus menjadi perhatian karena mengancam kesehatan global, dengan penyebaran cepat dan meningkatkan keterisian rumah sakit.

Pencegahan
Bisa dilakukan dengan memperketat protokol kesehatan. 5M dan 3T harus dilakukan, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi atau interaksi. Sedangkan 3T adalah upaya utama penanganan Covid-19, yakni pengetesan (testing), penelusuran kontak erat (tracing) dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien Covid-19 (treatment).

Gejala Varian Delta
Sakit Perut
Mual-Muntah
Hilang Selera Makan
Nyeri Sendi
Peradangan
Demam
Flu
Sakit Kepala
Sesak Napas
Anosmia
Diare
Pembekuan Darah

9 Jurus Cegah Penularan Covid-19
• Pakai masker dengan benar
• Jaga jarak dari orang lain
• Cuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer
• Hindari kerumunan dan juga tidak berada di ruangan yang berventilasi buruk
• Kurangi mobilitas, tidak bepergian kecuali urusan mendesak
• Lakukan isolasi mandiri jika terdapat kontak erat atau merasa tidak enak badan
• Tutupi hidung dan mulut saat batuk atau bersin dengan tisu sekali pakai membersihkan tangan permukaan benda-benda atau siku atau lengan
• Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
• Bersihkan dan lakukan disinfeksi pada area atau permukaan yang sering dipegang orang terlebih dulu.

Varian Alpha
Ditemukan pada Desember 2020 di Inggris dengan nama ilmiah B.11.7. Bersamaan dengan peningkatan kasus di Inggris. Infeksinya menyebar cepat. Bermutasi tunggal. Virusnya mampu menonaktifkan pertahanan pertama kekebalan tubuh
manusia. Lebih banyak waktu berkembang biak di dalam tubuh manusia. Para peneliti mengatakan meski lebih cepat menular namun tidak lebih mematikan.

Varian Beta
Muncul di Afrika Selatan pada Oktober 2020 dengan nama ilmiah B.1.351. Masuk ke Indonesia pada awal Mei 2021 di Bali. Peneliti mengatakan varian ini lebih banyak menyerang orang usia muda. Penyebaran infeksinya tinggi. Gejala umum adalah kehilangan indera penciuman, demam, batuk, kelelahan, sesak nafas, diare, hingga
ruam kulit. 20 negara telah melaporkan
deteksi adanya Varian Beta. Sumber: WHO, covid19.go.id

0 komentar:

Posting Komentar