Keberadaan Pasar Pon Trenggalek menjadi kebanggaan masyarakat, tak heran menjadi obyek kece berswafoto diantara bangunan yang megah. Apalagi Kementerian PUPR merilis kembali keberadaan Pasar Pon Trenggalek melalui laman Twitternya (29/7).
Pasar Pon hadir dengan wajah baru, mengusung desain unik bergaya Eropa. Walau sempat terbakar pada 2018 hingga meludeskan 90 persen lapak pedagang, kini Pasar Pon Trenggalek makin megah.
Pada Januari 2020 Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,7 teriliun untuk membangun atau merehabilitasi 21 pasar pada periode 2019 - 2021, termasuk membangun Pasar Pon dengan anggaran Rp 69 miliar.
Revitalisasi yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya ini diharapkan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga mendorong percepatan pemulihan ekonomi lokal yang terdampak pandemi COVID-19.
Desain Pasar Pon dari ide Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mantan Bupati Trenggalek. Yakni terinspirasi dari dua bangunan terkenal di London. Desain atap lengkung terbuka mirip dengan yang ada di Covent Garden Market. Sementara itu, fasad depan mengambil inspirasi dari gedung opera Royal Opera House.
Pasar Pon Trenggalek berdiri di atas lahan seluas 1,2 hektar dengan luas bangunan 5.800 m2, mengusung prinsip bangunan gedung hijau. Terdapat 700 kios dan los serta Guarding Block untuk para penyandang disabilitas.
Dilengkapi sistem keamanan teknologi modern yaitu dipasang 55 CCTV, disamping memiliki tenaga keamanan dan ketertiban sehingga memberikan keamanan dan rasa aman kepada seluruh pengunjung.
Keamanan dan ketertiban Pasar Pon Trenggalek tetap menjadi tanggung jawab bersama. Pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Pon juga pengunjung maupun pembeli harus mewujudkannya. Tidak semata-mata meletakkan tanggung jawab kepada dinas pengelola atau tenaga keamanan dan ketertiban yang ditugaskan.
Pasar Pon Trenggalek diresmikan sekaligus penyerahan pengelolaan dari Kementerian PUPR kepada Pemerintah
Kabupaten Trenggalek pada 9 Februari 2021 lalu. Peresmian secara virtual disiarkan langsung melalui channel youtube KominfoTv Trenggalek, untuk menghindari kerumunan dan mematuhi protokol kesehatan.
Momen peresmian diikuti pejabat dari
tempat terpisah secara daring, diantaranya; Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, dan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Bupati Nur Arifin berharap Pasar Pon menjadi simbol kebangkitan dan ketangguhan ekonomi di Kabupaten Trenggalek di masa pandemi Covid-19.
"Ini satu mahakarya suatu landscape baru di Kabupaten Trenggalek, semoga bisa menjadi pengungkit ekonomi dan bisa tangguh juga menghadapi masa pandemi," ujar Bupati.
Mas Bupati meminta pengelolaan Pasar Pon adaptif terhadap kebiasaan baru masa pandemi. Protokol kesehatan diterapkan dengan alur keluar masuk dalam pasar diatur secara satu arah, pembatasan kapasitas penumpang lift, serta scanner pengukur suhu di setiap pintu.
"Kalau dilihat di bawah ini kan ada atrium yang masih cukup lenggang yang nanti bisa kita gunakan untuk menggelar event, menggelar kegiatan-kegiatan baik acara Pemerintah maupun non Pemerintah, dan harapannya ini nanti bisa membawa Pasar Pon semakin ramai ke depan,” ujar Bupati saat peninjauan.
Kondisi saat ini pasar rakyat yang menjual sembako sehari hari buka seperti biasa, tetap mengikuti aturan pemerintah pada PPKM Level 4 dari 26 Juli berkahir 2 Agustus 2021 dengan menerapkan Prokes ketat.
0 komentar:
Posting Komentar