Senin, 03 Oktober 2022

Menteri Luhut Secara Virtual Resmikan Tangki Gresik Ammonia PT PMS



Pada tanggal 25 September 2019, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama manjemen dan para pemegang saham melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) unit Tangki Amoniak milik PT Parna Maspion Sejahtra (PMS) merupakan anak perusahaan PT Maspion Grup. Karena pandemi Covid-19 merebak, baru setahun setelah groundbreaking pembangunan fisik dimulai. 

Dalam waktu 2 tahun fasilitas tangki yang digagas 4 perusahaan swasta nasional Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yaitu; PT Parna Raya, PT Ammonia Jatim Energi (Maspion Group), PT Rodamas dan PT Bara Perkasa Investama dapat diselesaikan dan diresmikan penggunaannya, pada 29 September 2022. 

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan secara virtual di kantornya dengan menandatangani prasasti. 

Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi berdirinya Ammonia Receiving/Storage Terminal PT Parna Maspion Sejahtera di Kawasan Industri Maspion V, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, dengan total investasi kurang lebih Rp 300 Milyar. 

Luhut mengatakan berdirinya perusahaan ini membantu pasokan Ammonia. Ia pun mendorong keberadaan industri hilirisasi yang memberi nilai tambah. "Industri semacam ini tidak boleh dipersulit tapi harus dipermudah, karena kita membutuhkan, sehingga tidak perlu impor," tegas Luhut.

Presiden Direktur PMS Nahot Parsadaan Napitupulu menyatakan untuk memajukan industri dalam negeri mendorong PMS bersumbangsih melalui pembangunan tangki Ammonia di Jawa Timur. 





Target pemenuhan kebutuhan dalam negeri untuk industri turunan ammonia sanggup dipenuhi oleh PMS, khususnya dengan pasokan Ammonia dari pabrik milik Parna Raya Group, PT Kaltim Parna Industri, di Bontang dengan kapasitas 500.000 MT per tahun. 

“Untuk saat ini pembeli utama berasal dari Industri MSG dan pakan ternak yang ada di Jawa Timur dan akan meluas pada industri lainnya di Pulau Jawa,” ujar Nahot yang berharap adanya tangki ammonia PT PMS dapat memberikan jaminan pasokan industri pengguna ammonia yang sudah ada. 

Charles Antonius Simbolon, CEO Parna Raya Group menambahkan bahwa kepercayaan terhadap produk Indonesia ini sudah tersiar luas di dunia.
“Kita serap produk sendiri dahulu baru kita cari keluar bila belum terpenuhi kebutuhannya,” 
ujar Charles.

Pemilik Maspion Group dan pemegang saham PMS, Alim Markus yang tidak hadir dan diwaliki Direktur Senior Maspion, Seto Yusuf, mengatakan bahwa Maspion singkatan dari Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional. Alim Markus menegaskan Bangsa Indonesia mampu berdiri di kaki sendiri dengan produk dalam negeri. “Tidak perlu impor, kita sendiri punya,” tukas Alim Markus yang mendukung penuh kemajuan PT PMS.

Sementara itu, Ardo Sahak Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jatim mengapresiasi keberadaan PT PMS turut memajukan bangsa melalui penyediaan Ammonia untuk keperluan industri dalam negeri. 

"PT PMS telah menyelesaikan pembangunan fasilitas tangki penyimpanan dan terminal Ammonia dengan kapasitas kurang lebih 6000 metrik ton (mt) untuk mendistribusikan kebutuhan Ammonia sebanyak 250.000 metrik ton per tahun di Pulau Jawa," jelasnya.

Pemegang saham PT Sasa Inti, produsen monosodium glutamate (MSG) di Jawa Timur, PT Rodamas, melalui Ronny Budirahardjo yang juga Komisaris PMS, menginformasikan bahwa Ammonia Liquid merupakan salah satu bahan penolong dalam pabrik MSG. 

Keberadaan Tangki PMS diharapkan menjamin kebutuhan pasokan produsen MSG khususnya dan industri turunan amoniak pada umumnya, sehingga produksi bisa lebih stabil.

“Kami percaya produk dalam negeri, dan 
memang terbukti kualitasnya. Dengan membeli produk dalam negeri kita berhemat biaya impor," ujar Ronny Budirahardjo.

Untuk saat ini pengguna utama adalah Industri Monosodium Glutamate atau yang dikenal dengan MSG dan banyak lagi industri yang membutuhkan ammonia sebagai bahan baku serta bahan penolongnya. 

Pembangunan tangki amonia adalah kerjasama insinyur dalam negeri bersama Wuhuan Engineering Pte. Ltd. yang berkantor pusat di Kota Wuhan Propinsi Hubei, Tiongkok.

Diharapkan tangki PMS ini akan menumbuhkan industri baru yang 
memerlukan Ammonia baik sebagai bahan baku maupun bahan penolong. 

Industri turunan yang memerlukan Amoniak antara lain, Industri Pupuk (urea, NPK, KNO), Lysin, Ammonium Nitrat, Caprolactam (Nylon 6), Soda Ash, Pestisida, dan sebagainya, di mana industri tersebut memiliki turunan yang lebih luas lagi.

Dalam operasinya, tangki ammonia dibangun berkapasitas 6.000 MT (net) double
containment dilengkapi dengan fasilitas pemrosesan aqueos ammonia dan tangki penyimpanannya. 

Kegiatan komersial PT PMS mulai dilaksanakan pada semester 2 tahun 2022, untuk penjualan Ammonia cair (Liquid Anhydrous Ammonia) dan Ammonia Encer (Aqueous Ammonia).

Untuk pasokan tangki ammonia didukung oleh Kapal Ammonia yang saat ini dimiliki oleh PT Pelayaran Artha Samudera (Parna Raya Group) dan juga truk-truk pengangkut PT Parna Raya Logistik bekerja sama dengan pihak ketiga lainnya. 

Tangki ammonia dan fasilitasnya dibangun dengan menedepankan safety dan keyamanan bagi perkerja dan lingkungan sekitar.

Untuk fasilitas lainnya PMS menggunakan fasilitas yang ada di dalam Kawasan Maspion Industrial Estate, dan untuk penerimaan ammonia menggunakan dermaga milik PT Siam Maspion Terminal (SMT Jetty).

Untuk operasional harian, PT PMS telah mempekerjakan + 30 orang karyawan 
tetap dan tidak tetap, yang sebagian besar berasal dari putra daerah Gresik, Surabaya dan sekitarnya.

Fasilitas PT PMS diharapkan menjadi bagian pengembangan industri petrokimia dalam negeri dengan menyerap tenaga kerja putra putri Indonesia dan menjadi salah satu pusat distribusi produk nasional untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. 

PMS berharap dapat menjadi salah satu perusahaan swasta nasional yang mendukung Pemerintah Indonesia 
dalam hal percepatan pengembangan industri dalam negeri.

Pada awal acara dilakukan pemberian santunan kepada anak yatim di Gresik. Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Kemudian secara bersama sama, Direktur Utama PT PMS, perwakilan pemegang saham, perwakilan komisaris, Kepala Dinas LH Jatim memencet tombol peresmian.

Selanjutnya doa dipimpin ulama setempat.
Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Ardo Sahak yang diberikan kepada jajaran PT PMS. 

Dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat oleh PT PMS kepada Mr. Yanlong perwakilan dari Wuhuan Engineering Pte. Ltd. Acara diakhiri dengan menerbangkan burung dara, berkeliling melihat tangki dan ramah tamah.

0 komentar:

Posting Komentar