Sabtu, 16 Desember 2023

PCU Hadirkan Suasana Natal 2023, Bagai di Negeri China


Launching Chinese Ornament Christmas Tree, digelar meriah di Perpustakaan PCU, Gedung Radius Prawiro lantai 6. Dihadiri rektor, dosen, mahasiswa, dan awak media, tepat pukul 10 siang pada 13 Desember 2023.

Acara dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa menulis Shufa atau seni kaligrafi Tiongkok. Dilanjutkan dengan minum teh bersama, diiringi permainan alat musik Gu Zheng (kecapi Tiongkok).

Teh disajikan oleh Laoshi Alpin dosen Prodi Bahasa Mandarin. Teh tersebut asli dari Yunan, Tiongkok, dengan rasa khas. Teh diseduh di dalam teko atau poci dari keramik tanah liat untuk menambah rasa. 

"Air teh pertama dibuang, baru yang kedua diminum. Minumnya pun tidak langsung tapi tiga kali tegukan untuk menikmati rasanya," ujar Laoshi Alpin sembari membagikan cangkir teh kepada para mahasiswa dan dosen yang hadir.

Sementara itu, Chinese Ornament Christmas Tree memiliki tinggi tujuh meter ini menggunakan 183 kipas kertas khas ornamen Tionghoa yang dikombinasikan dengan 205 lampion berwarna merah yang biasa digunakan dalam peringatan budaya Tionghoa.



Dian Wulandari, S.IIP., selaku Kepala Perpustakaan PCU mengungkapkan kali ini kipas dibuat sendiri oleh staf PCU Library selama kurang lebih satu minggu lamanya. 

“Kami menyesuaikan dengan nuansa Natal universitas. Penggunaan warna merah melambangkan keberuntungan, sukacita, kebahagiaan karena Juruselamat, Kristus telah lahir ke dunia untuk segala bangsa,” kata Dian.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, di tahun 2023, kampus swasta nomor satu di Surabaya berdasarkan pemeringkatan universitas dunia QS Asia University Rankings (AUR) 2023 ini mengambil tema “Natal di negeri China”. Ada Chinese Ornament Christmas Tree dan Pohon Natal kresek. 

Rektor PCU, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, mengatakan nuansa Natal dari tahun ke tahun selalu berbeda. “Hal ini karena, kabar Natal itu sendiri ditujukan bagi semua bangsa, suku bangsa dan semua kelompok masyarakat yang ada di dunia. Tahun ini kami memilih negara China, cocok dengan visi PCU yang mengglobal,” ujarnya.

Semarak pernak pernik Natal menyambut hari lahir Yesus Kristus kental terasa pada awal bulan Desember saat memasuki kampus PCU (Petra Christian University). 

Pada gate utama, lebih tepatnya di Entrance Hall lantai 1, pengunjung disapa dengan pohon natal penuh dengan ornamen China. Tak hanya meriahnya lampu saja, tetapi pohon bernuansa merah itu tertata apik lengkap dengan ornamen lampion dan kipas khas negara China. 

Sedangkan di lapangan hijau dekat signage “I Love PCU”, terpasang Pohon Natal Kresek setinggi 5 meter. 

Pohon natal ini mengangkat tema Tionghoa dalam Keindonesiaan. Karena itulah pohon Natal ini banyak didominasi warna merah putih dengan sentuhan ornamen Tionghoa berwarna pink, kuning, dan cokelat muda.

“Karya apik ini merupakan hasil dari 60an mahasiswa Architecture PCU semester 1 dalam mata kuliah Studio Merancang,” kata Christine Wonoseputro, S.T., M.ASD., selaku dosen dan Kepala Studio Merancang 1.

Pohon yang dikerjakan selama 10 jam oleh para mahasiswa ini memiliki semangat kebersamaan, memberikan yang terbaik sesuai keahlian untuk kemuliaan Tuhan Yesus sebagai bagian dari perayaan Natal di kampus PCU. Para mahasiswa belajar berbagi, manajerial kelompok, dan asah kreativitas. 

Christine merinci, bahan yang cocok untuk pohon Natal yang diletakkan di luar ruangan harus waterproof, tetapi bernuansa Tiongkok peranakan yang merupakan bagian dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). 

"Kami menggunakan tas kresek bekas baik warna merah dan putih dibentuk pom-pom. Ternyata ini bisa menjadi pembelajaran yg menyenangkan, secara tidak sadar para mahasiswa menerapkan soft skillnya,” tambah Christine.  




Sebagai hiasan tambahan digunakan bahan yang murah dan berdimensi besar. Diantaranya; kipas, klakat dimsum, tempeh lengkap dengan bunga Sakura dari kain berwarna pink dan bintang di pucuk pohon berbahan Alvaboard. 

0 komentar:

Posting Komentar